TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden AS, Joe Biden, mengomentari langkah inkumben Donald Trump yang selalu mempermasalahkan mekanisme Pilpres Amerika via pos. Menurutnya, Donald Trump hanya mencoba menutupi kekurangannya, popularitasnya yang terus menurun.
"Dan kemudian dia meminta Pilpres Amerika ditunda karena isu pemilu via pos rentan dicurangi. Pernyataan itu jelas-jelas sebuah kebohongan," ujar Joe Biden, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 4 Agustus 2020.
Diberitakan pekan lalu, Donald Trump meminta Pilpres Amerika diundur dari tanggal 3 November 2020. Alasan ia, karena mekanisme pemilu via pos rentan bocor dan dicurangi. Donald Trump berkata, ia lebih memilih pemilu ditunda daripada dirinya menunggu hasil yang penuh kecurangan.
Pernyataan Donald Trump tersebut tak ayal bikin geger di Pemerintahan Amerika. Banyak yang menganggap Donald Trump tidak sadar bahwa Pilpres Amerika, termasuk tanggal pelaksanaannya, diatur oleh Konstitusi. Untuk bisa menundanya, Donald Trump harus bisa menyakinkan Kongres AS yang hampir mustahil karena ada Demokrat yang "anti" kepadanya.
Joe Biden berharap Demokrat dan Republikan konsisten menolak agenda penundaan Pilpres Amerika. Ia tidak ingin keduanya terjebak agenda pengalih perhatian yang dipakai Donald Trump. "Dia bahkan sudah mengeksploitasi pandemi untuk kepentingan politiknya, untuk mengalihkan perhatian dari kegagalannya sebagai presiden," ujar Joe Biden.
Juru bicara Timses Donald Trump, Tim Murtaugh, menyatakan pimpinannya berhak mengkritisi mekanisme pemilu via pos. Menurutnya, tidak ada yang salah dari pernyataan Donald Trump. "Joe Biden dan radikal kiri yang justru menyebar ketakutan, agar warga tidak berani keluar dari rumah untuk mengikuti Pilpres Amerika," ujarnya menegaskan.
Apabila Pilpres Amerika digelar hari ini, menurut survei RealClearPolitics, Joe Biden akan unggul 7,4 persen dari Donald Trump.
ISTMAN MP | REUTERS