TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Hizbullah di Lebanon mengatakan bahwa mereka telah menargetkan markas intelijen militer Israel Mossad di Glilot, dekat Tel Aviv pada Selasa, 1 Oktober 2024. Serangan terjadi menjelang invasi Israel ke Lebanon selatan.
Serangan Hizbullah itu dilakukan setelah pemimpinnya, Hassan Nasrallah, dibunuh militer Israel dalam serangan udara empat hari lalu. Intelijen Israel, khususnya Unit 8200, diduga berperan besar dalam operasi militer itu.
Hizbullah mengaku telah "meluncurkan salvo roket Fadi-4 ke pangkalan Glilot milik unit intelijen militer 8200 dan markas besar Mossad yang terletak di pinggiran Tel Aviv", seperti dikutip Roya News, saluran TV satelit independen swasta Yordania. Mereka menyebut serangan ini "untuk melayani Nasrallah".
Hizbullah sebelumnya berusaha menyerang markas Mossad dalam serangan berskala besar. Namun, Israel mengklaim bahwa serangan itu gagal.
Unit 8200 adalah unit intelijen sinyal (Sigint) di bawah Direktorat Intelijen Militer Israel. Unit ini disebut-sebut mirip dengan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA). Unit 8200 dinilai berperan penting untuk melacak posisi Hassan Nasrallah sebelum serangan udara Israel ke markas Hizbullah membunuh ulama Syiah itu.
Baca juga:
Unit 8200 dinilai berperan penting dalam keberhasilan operasi intelijen Israel di Lebanon untuk menyingkirkan Hassan Nasrallah dan pemimpin Hizbullah lainnya. Unit itu bekerja secara intensif sejak 2006 untuk menembus pertahanan Hizbullah dengan memata-matai komunikasi dan memantau sebaran anggota kelompok itu secara intensif melalui satelit mata-mata dan pesawat nirawak.
Tak ada kabar dari Israel soal serangan roket Fadi-4 Hizbullah ke Glilot. Namun, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan adanya rudal yang ditembakkan Hizbullah yang jatuh dan meledak tepat di Kfar Qasim, sebuah desa Arab di Israel tengah, pada Selasa siang, 1 Oktober 2024.
"Hizbullah tidak peduli siapa, atau bagaimana. Mereka hanya peduli tentang menyakiti orang Israel," kata IDF. Kfar Qasim terletak sekitar 6 kilometer dari Glilot.
Roket Fadi-4
Roket Fadi-4 tampaknya adalah versi lanjutan dari roket Fadi Hizbullah sebelumnya. Menurut Mehr News Agency, Hizbullah telah mengungkap spesifikasi roket Fadi-1 dan Fadi-2 pada 23 September 2024.
Fadi-1 dan Fadi-2 merupakan roket taktis darat-ke-darat yang digunakan dalam pemboman jarak jauh. Dengan demikian, roket ini tidak dipandu secara presisi dari jarak jauh.
Fadi-1 dapat diluncurkan dari platform diam atau bergerak. Dia dilengkapi dengan hulu ledak seberat 83 kilogram, memiliki kaliber 220 milimeter, panjang 6 meter, dan memiliki jangkauan sejauh 70 kilometer.
Adapun Fadi-2, menurut Mehr, adalah roket dengan hulu ledak roket yang sangat eksplosif sehingga sangat efisien untuk menembus lokasi yang dibentengi, infrastruktur, dan kerumunan besar pasukan musuh. Senjata ini memiliki hulu ledak seberat 170 kilogram, kaliber 302 milimeter, panjang 6 meter, dan jangkauan 100 kilometer.
Pilihan editor: