TEMPO.CO, Jakarta - Iran meluncurkan rudal balistik ke Israel pada Selasa, 1 Oktober 2024 sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap pembunuhan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah di Lebanon pekan lalu.
Menyusul serangan tersebut, Garda Revolusi Iran menyampaikan pesan ancaman akan memberikan serangan yang lebih merusaka apabila Israel membalasnya. “Lebih menghancurkan dan merusak,” seperti dikutip dari Reuters.
Baca juga:
Seorang pejabat senior Iran mengatakan bahwa perintah untuk meluncurkan rudal ke Israel dibuat oleh pemimpin tertinggi negara itu, Ayatollah Ali Khamenei.
Berdasarkan pengumuman dari radio militer Israel, disebutkan terdapat 200 rudal yang telah diluncurkan oleh Iran. Akibat serangan tersebut, suara ledakan dan sirine alarm terdengar di Tel Aviv.
Warga Israel pun sempat berlindung atas kejadian tersebut. Namun militer Israel telah memberikan sinyal aman dan mengizinkan warga Israel untuk meninggalkan tempat perlindungan mereka.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari mengatakan bahwa pihaknya tidak menemukan adanya pihak yang cedera akibat serangan rudal Iran.
Israel mulai melancarkan serangan udara terhadap Lebanon sejak 23 September 2024. Akibat serangan itu, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan sejumlah tokoh penting lainnya tewas terbunuh oleh bom buatan Amerika Serikat.
Serangan tersebut merupakan bagian dari apa yang disebut Israel sebagai "fase baru" perang. Israel mengalihkan fokusnya dari Gaza ke Lebanon, yang didahului oleh serangan pager Israel di Lebanon dan Suriah minggu lalu.
Pilihan Editor: BREAKING NEWS: Garda Revolusi Iran Tembakkan Rudal ke Israel