TEMPO.CO, Jakarta - Hizbullah memiliki sebuah unit militer elite yang disebut Pasukan Radwan. Pasukan ini sangat diperhitungkan Israel.
Juru Bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan bahwa selama beberapa bulan terakhir, pasukan khusus Israel telah melancarkan serangan cepat dan spesifik ke wilayah Lebanon dan membongkar, menurutnya, kemampuan unit Radwan, pasukan elite Hizbullah, berbicara tentang gudang senjata, amunisi dan terowongan, di antaranya.
Apa itu Pasukan Radwan?
Sebelumnya merupakan unit militer Hizbullah yang relatif tidak dikenal, Pasukan Radwan telah mendapatkan perhatian baru dalam beberapa bulan terakhir.
Para spesialis di Radwan tampaknya jauh lebih cakap daripada pejuang Hizbullah pada umumnya, dengan pelatihan yang diberikan oleh Pasukan Komando Sabeerin, sebuah batalion dalam Pasukan Al Quds Iran, sebuah cabang dari Korps Garda Revolusi Iran.
Unit pasukan khusus ini dilatih untuk melakukan serangan kecil di Israel dan telah ada setidaknya sejak 2006, ketika unit ini melakukan penangkapan tentara Israel - katalisator perang antara Israel dan Hizbullah pada Juli 2006.
Diberi Nama setelah Pembunuhan Imad Mugniyeh
Sebelumnya disebut "unit intervensi cepat", kelompok ini berganti nama pada 2008 setelah pembunuhan Imad Mughniyeh, yang memiliki nama samaran "Haji Radwan".
Setelah Hizbullah mengintervensi rezim Suriah dalam perang saudara Suriah, Pasukan Radwan mulai bertempur bersama militer Suriah dan milisi-milisi sekutunya.
Para analis berpendapat bahwa pengalaman bertempur unit ini di Suriah telah membuat barisan mereka semakin tangguh dan meningkatkan kemampuannya untuk bertempur sebagai pasukan komando, berbeda dengan unit-unit Hizbullah lainnya yang lebih bergaya gerilya.
Sementara itu The New York Times dalam laporannya mengatakan bahwa Radwan telah memimpin dalam konflik Hizbullah yang telah berlangsung lama dengan Israel, dan dalam serangan lintas batas yang telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir ini selama Israel dan Hamas berperang.
Misi Menaklukkan Wilayah Utara Israel
Analis militer Israel mengatakan bahwa Radwan telah mengadopsi misi untuk menaklukkan wilayah utara Israel, Galilea.
"Pasukan Radwan didedikasikan untuk menduplikasi apa yang terjadi pada 7 Oktober di selatan Israel di utara," kata Tamir Hayman, seorang pensiunan jenderal yang memimpin intelijen militer Israel hingga 2021, dalam sebuah wawancara.
"Karena alasan itulah, tidak dapat diterima jika Israel membiarkan para pejuangnya tetap berada di wilayah perbatasan."
Musim semi lalu, pasukan Radwan mengambil bagian dalam sebuah contoh latihan militer publik yang jarang dilakukan oleh Hizbullah, yang menampilkan persenjataan militer yang luas dan mensimulasikan penyusupan ke wilayah Israel.
Video propaganda apik yang diproduksi oleh Hizbullah telah memamerkan taktik unit kecil dan latihan tembak-menembak, yang diselingi dengan ancaman terhadap Israel.