Belgia
Pemerintah lokal wilayah Walloon di Belgia mengumumkan pada awal tahun ini bahwa mereka telah menangguhkan izin untuk mengekspor amunisi, khususnya mesiu, ke Israel setelah ICJ memutuskan untuk tidak mengizinkannya, demikian menurut laporan dari media lokal De Morgan.
"Perintah ICJ pada 26 Januari, organ yudisial utama Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta memburuknya situasi kemanusiaan yang tidak dapat diterima di Jalur Gaza, membuat Menteri-Presiden menangguhkan sementara izin yang masih berlaku," ujar Menteri Perumahan Christophe Collignon sebagaimana dikutip oleh De Morgan.
Pemerintah Belgia juga telah mengkampanyekan pelarangan di seluruh Uni Eropa.
Jepang
Perusahaan Jepang Itochu Corporation mengumumkan pada bulan Februari bahwa mereka mengakhiri
Itochu berencana untuk mengakhiri kerja sama ini setelah ICJ memerintahkan Israel bulan lalu untuk mencegah tindakan genosida terhadap warga Palestina dan melakukan lebih banyak hal untuk membantu warga sipil, kata Chief Financial Officer Itochu, Tsuyoshi Hachimura.
"Kemitraan ini didasarkan pada permintaan dari Kementerian Pertahanan Jepang untuk mengimpor peralatan pertahanan untuk Pasukan Bela Diri yang diperlukan untuk keamanan Jepang dan sama sekali tidak terkait dengan konflik saat ini antara Israel dan Palestina," kata Hachimura dalam sebuah konferensi pers.
Dengan mempertimbangkan perintah ICJ pada 26 Januari, dan bahwa pemerintah Jepang mendukung peran Pengadilan, “kami telah menangguhkan kegiatan baru yang terkait dengan MOU tersebut, dan berencana untuk mengakhiri MOU tersebut pada akhir Februari," katanya.
Negara-negara pemasok senjata ke Israel
Amerika Serikat
AS telah memasok senjata senilai 6,5 miliar dolar AS ke Israel sejak 7 Oktober, menurut laporan Washington Post pada bulan Juni.
Washington adalah sekutu setia Israel, menyumbang 69 persen dari total impor senjata Israel antara 2019 dan 2023, menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI).
Presiden Joe Biden telah mengkritik kampanye pengeboman Israel sebagai "tidak pandang bulu", namun pemerintahannya menolak untuk menghentikan penjualan bom AS. AS pada Mei menangguhkan pengiriman senjata, termasuk bom seberat 500 dan 2.000 pon, namun melanjutkan pengiriman bom seberat 500 pon pada bulan Juli.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matt Miller pada hari Selasa mengatakan bahwa keputusan Inggris untuk menangguhkan ekspor senjata ke Israel tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan bahwa penilaian AS atas "kemungkinan pelanggaran hukum kemanusiaan" sedang berlangsung.
Jerman
Sementara itu, sekitar 30 persen ekspor senjata global ke Israel berasal dari Jerman, menurut SIPRI, termasuk penjualan senjata anti-tank portabel dan amunisi untuk senjata api otomatis dan semi-otomatis.
Jerman adalah pemasok senjata terbesar kedua ke Israel setelah AS, dengan ekspor senilai $254 juta pada tahun 2023.
AL ARABIYA | ANADOLU | REUTERS
Pilihan Editor: Al-Mawasi, Zona Aman yang 5 Kali Dibantai Israel