TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pesawat Qantas yang terbang dari Townsville menuju Brisbane, Australia, telah melakukan pendaratan darurat di Rockhampton karena masalah teknis di dalam pesawat. Akibatnya penerbangan dengan nomor QF1871 turun lebih dari 20.000 kaki dalam enam menit sebelum melanjutkan perjalanan pada ketinggian 10.000 kaki.
Penerbangan dialihkan ke Rockhampton, bandara terdekat, dan meminta pendaratan prioritas. Pesawat berhasil mendarat dengan selamat pada pukul 7.16 pagi pada hari Selasa.
Penerbangan itu seharusnya mendarat di Brisbane pada pukul 9.00 pagi. Seorang juru bicara Qantas mengatakan bahwa penumpang akan diterbangkan pagi ini ke Brisbane.
Penurunan ketinggian secara tiba-tiba menunjukkan pesawat memiliki masalah tekanan kabin. Kebocoran tekanan udara secara perlahan dapat menimbulkan masalah fisik bagi penumpang dan awak pesawat akibat rendahnya kadar oksigen, sementara dekompresi secara tiba-tiba berdampak buruk bagi penumpang dan berpotensi pada struktur pesawat.
Turun hingga ketinggian 10.000 kaki memungkinkan penumpang dan awak bernapas normal tanpa harus menggunakan masker oksigen. Penyelidikan atas insiden tersebut telah dilakukan.
Insiden itu terjadi beberapa hari setelah pesawat Qantas merusak sebagian landasan pacu saat lepas landas di Bandara Perth. Rekaman penerbangan Qantas QF71, menuju Singapura, yang diambil pada hari Minggu, menunjukkan pesawat bergerak di sepanjang landasan pacu, diikuti oleh serpihan landasan pacu yang robek dan terlempar ke udara.
"Insiden tersebut berdampak pada sekitar 20 meter trotoar dan terjadi pada bagian sepanjang 110 meter yang baru saja dilapisi sebagai bagian dari rencana pembaruan landasan pacu sepanjang 3.440 meter," kata seorang juru bicara Bandara Perth kepada Daily Mail Australia.
DAILY MAIL
Pilihan editor: Taiwan dan Hungaria Kompak Bantah Buat Pager untuk Hizbullah