TEMPO.CO, Jakarta -Lebanon diguncang oleh serangkaian ledakan yang melibatkan perangkat komunikasi lama, yaitu pager. Insiden ini terjadi pada Selasa, 17 September 2023, menewaskan setidaknya sembilan orang dan melukai hampir 3.000 lainnya.
Ledakan terjadi ketika pager-pager tersebut berbunyi, menyebabkan beberapa pengguna mendekatkan perangkat ke tangan atau wajah mereka untuk memeriksanya.
Tak lama kemudian, pager tersebut meledak. Beberapa korban mengalami cedera di wajah, kehilangan jari, atau luka di pinggul, tempat mereka mengenakan pager tersebut.
Apa Itu Pager?
Pager adalah perangkat komunikasi nirkabel yang populer digunakan sebelum era ponsel. Pager menerima menerima pesan singkat, biasanya numerik atau alfanumerik, melalui sinyal frekuensi radio. Pager juga memungkinkan pengguna menerima pesan penting, bahkan di daerah terpencil.
Cara menggunakan pager sangat sederhana namun efektif. Ketika pesan dikirim melalui gelombang radio, perangkat akan berbunyi dengan nada yang jelas untuk memberi tahu pengguna. Setelah itu, pengguna harus mencari telepon umum atau telepon rumah terdekat untuk merespons pesan tersebut.
Tapi seiring kemajuan teknologi, pager mengalami peningkatan yang signifikan. Model-model yang lebih baru dilengkapi dengan layar kecil, yang memungkinkannya menampilkan pesan singkat langsung pada perangkat tersebut.
Kenapa Hizbullah Masih Menggunakan Pager?
Menurut laporan Reuters, Hizbullah menggunakan pager sebagai salah satu alat komunikasi internal mereka. Dua sumber yang mengetahui operasi Hizbullah menyebutkan, pager digunakan oleh pejuang Hizbullah sebagai sarana komunikasi berteknologi rendah untuk menghindari pelacakan lokasi Israel.
Sumber keamanan Lebanon mengungkapkan bahwa pager yang digunakan berasal dari perusahaan Gold Apollo yang berbasis di Taiwan. Adapun pager yang digunakan diidentifikasi dengan model AP924.
Namun, dalam sebuah pernyataan, pendiri Gold Apollo mengatakan perusahaan tersebut tidak membuat pager yang digunakan dalam ledakan di Lebanon. Pager tersebut diproduksi oleh perusahaan di Eropa yang memiliki hak untuk menggunakan merek perusahaan Taiwan tersebut.
Hizbullah juga tidak menjawab pertanyaan Reuters tentang merek pager tersebut. Namun, tiga sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa pager yang meledak adalah model terbaru yang dibawa oleh Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir.
Belum diketahui pasti apa penyebab pager-pager tersebut meledak. Tapi sumber-sumber diplomatik dan keamanan berspekulasi bahwa ledakan itu mungkin disebabkan oleh ledakan baterai perangkat tersebut, mungkin karena terlalu panas.
Selain itu, sumber keamanan senior Lebanon dan sumber lainnya juga menyebut bahwa badan mata-mata Mossad Israel menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam 5.000 pager buatan Taiwan yang dipesan oleh kelompok Lebanon, Hizbullah, beberapa bulan sebelum peledakan.
Pilihan Editor: Dubes Iran Terluka Dalam Ledakan 5.000 Pager di Lebanon
REUTERS | NDTV