TEMPO.CO, Jakarta - Taiwan dan Hungaria pada sama-sama membantah membuat pager yang meledak saat digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon, pada Selasa, 17 September 2024. The New York Times, mengutip pejabat Amerika dan pejabat anonim lainnya, melaporkan bahwa Israel telah memasukkan bahan peledak ke dalam pengiriman pager dari Gold Apollo Taiwan.
Gold Apollo membantah telah memproduksi perangkat tersebut dan malah menuding mitranya yang berkantor pusat di Budapest, BAC Consulting KFT. Namun juru bicara pemerintah Hungaria, Zoltan Kovacs mengatakan perusahaan itu adalah perantara perdagangan, tanpa lokasi manufaktur atau operasional di Hongaria. "Perangkat yang dirujuk tidak pernah ada di Hungaria," kata Kovacs di X, sebelumnya Twitter.
Ia menambahkan kasus tersebut tidak menimbulkan risiko keamanan nasional. "Hungaria bekerja sama dengan semua lembaga dan organisasi mitra internasional yang relevan dalam penyelidikan lebih lanjut," ujar Kovacs.
Sebelumnya pada hari Rabu, pimpinan Gold Apollo Hsu Ching-kuang mengatakan pager tersebut 100 persen tidak dibuat di Taiwan. "Semua itu bukan produk kami dari awal hingga akhir. Bagaimana kami bisa memproduksi produk yang bukan milik kami?" kata Hsu kepada wartawan di Taipei.
Perusahaan tersebut mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa mereka telah menjalin kemitraan jangka panjang dengan perusahaan Hungaria untuk menggunakan merek dagang dan model yang disebutkan dalam laporan media diproduksi dan dijual oleh BAC.
Kementerian Ekonomi Taiwan mengatakan pager Gold Apollo yang dibuat di Taiwan hanya memiliki "fungsi penerima." Kapasitas baterai bawaannya hampir sama dengan baterai AA biasa yang tidak mungkin meledak dan menyebabkan kematian atau cedera.
"Setelah meninjau laporan media dan gambar, kami pikir sangat diragukan bahwa (model yang digunakan) adalah produk perusahaan tersebut," kata kementerian itu. Taiwan juga tidak menemukan catatan perusahaan tersebut mengekspor langsung ke Lebanon.
Namun CEO BAC Consulting Cristiana Barsony-Arcidiacono mengatakan kepada penyiar AS NBC News bahwa perusahaannya bekerja sama dengan Gold Apollo tetapi tidak membuat pager. "Saya tidak membuat pager. Saya hanya perantara. Saya pikir Anda salah," kata NBC mengutip pernyataan Barsony-Arcidiacono melalui telepon.
Di alamat pos terdaftar BAC Consulting di pinggiran kota Budapest, seorang wanita di sana mengatakan kepada wartawan bahwa bangunan semi-terpisah dua lantai itu milik perusahaan yang menyediakan alamat bisnis virtual.
Barsony-Arcidiacono tampaknya menjadi satu-satunya karyawan perusahaan yang didirikan pada tahun 2022, menurut dokumen hukum. Perusahaan melaporkan pendapatan tahunan sebesar 210 juta forint atau setara US$ 590.000 dan laba sekitar 18 juta forint.
The Times melaporkan sekitar 3.000 pager dipesan dari Gold Apollo, sebagian besar model AR924. "Perusahaan kami hanya menyediakan otorisasi merek dagang dan tidak terlibat dalam desain atau pembuatan produk ini," kata Gold Apollo.
Perusahaan menolak berkomentar lebih lanjut, dengan alasan penyelidikan masih berlangsung. "Kami telah menugaskan kepala jaksa tim keamanan nasional untuk menyelidiki kasus ini secara aktif. Kantor kami akan mengklarifikasi fakta-fakta kasus ini sesegera mungkin," kata Kantor Kejaksaan Distrik Shilin Taipei dalam sebuah pernyataan.
"Jika ada pelanggaran hukum, akan dikenakan sanksi tegas sesuai undang-undang," imbuh kantor tersebut.
Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, sebelumnya mengatakan bahwa pager yang meledak itu terkait dengan pengiriman yang baru-baru ini diimpor oleh Hizbullah sebanyak 1.000 perangkat. Pager itu tampaknya telah disabotase.
FRANCE 24 | REUTERS
Pilihan editor: Ilmuwan: Lapisan Ozon Kian Tipis, Terutama di Kutub Selatan