Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paparan Rencana Ekonomi Kamala Harris Jika Menang di Pilpres AS

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Wakil Presiden AS Kamala Harris saat pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di halaman Gedung Putih, di Washington, D.C., AS, 25 Juli 2024. REUTERS/Nathan Howard
Wakil Presiden AS Kamala Harris saat pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di halaman Gedung Putih, di Washington, D.C., AS, 25 Juli 2024. REUTERS/Nathan Howard
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Amerika Serikat dari Demokrat, Kamala Harris, mengungkapkan rencana ekonominya untuk Amerika Serikat, yang dia sebut sebagai upaya untuk menciptakan "ekonomi peluang."

Dalam pidato yang disampaikan di Raleigh, North Carolina, pada Jumat, 16 Agustus 2024, Harris, menegaskan bahwa jika terpilih sebagai presiden pada bulan November, ia akan memprioritaskan kepentingan kelas menengah.

"Saya memahami makna dari memiliki rumah. Itu lebih dari sekadar transaksi finansial. Jauh lebih dari itu," ujar Harris.

"Kepemilikan rumah adalah simbol kebanggaan hasil kerja keras. Itu juga merupakan bentuk keamanan finansial dan mencerminkan apa yang dapat Anda berikan kepada anak-anak Anda," lanjut Harris, dikutip dari Washington Post.

Harris menyoroti bahwa kepemilikan rumah kini tidak terjangkau oleh banyak keluarga Amerika dan menyatakan bahwa sebagai presiden, ia berencana untuk bekerja sama dengan industri dalam menyediakan perumahan yang diperlukan, baik untuk disewa maupun dibeli.

Harris juga mengenang latar belakang sosial ekonominya ketika tumbuh dewasa, dengan menyebut bahwa keluarganya "adalah penyewa."

Saat mengenang masa lalunya ketika bekerja di McDonald's, mantan jaksa tersebut menghormati rekan kerjanya yang membesarkan keluarga sambil menjalani beberapa pekerjaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka harus bekerja di pekerjaan kedua atau ketiga untuk bisa membayar sewa atau membeli makanan," kata Harris.

Dia melanjutkan, "Semakin sulit ketika biaya hidup naik.Lihatlah, tagihannya terus bertambah: makanan, sewa, bensin, pakaian untuk kembali ke sekolah, obat resep. Setelah semua itu, banyak keluarga tidak memiliki banyak sisa di akhir bulan."

Dalam bagian lain pidatonya, Harris, yang berasal dari Oakland, California, menyatakan bahwa pemilihan presiden kali ini "adalah tentang dua visi yang sangat berbeda untuk negara kita." Harris kemudian mengkritik lawannya, kandidat dari Partai Republik Donald Trump, dan menuduhnya berencana untuk "menghancurkan kelas menengah, menghukum pekerja, dan menaikkan biaya hidup bagi jutaan orang Amerika."

"Saya akan menjelaskan secara lebih rinci tentang rencana saya untuk membangun ekonomi berbasis peluang. Hari ini, saya ingin fokus pada satu hal yang menjadi perhatian banyak orang Amerika ketika mereka membayar tagihan di meja makan atau berjalan di lorong toko kelontong, yaitu menurunkan biaya hidup," demikian Kamala Harris.

NCNEWSLINE | WASHINGTON POST
Pilihan editor: Donald Trump vs Kamala-Harris: Upaya Merebut Suarad dari Pennsylvania

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rencana Prabowo Ubah Subsidi Energi Jadi Bantuan Tunai Perlu Sasar Calon Kelas Menengah

1 hari lalu

Sejumlah pengendara sepeda motor antre mengisi BBM di salah satu SPBU kawasan Kuningan Timur, Jakarta, Selasa 1 Oktober 2024. PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax dari Rp12.950 per liter menjadi Rp12.100 per liter, Pertamax Green 95 dari Rp13.650 per liter menjadi Rp12.700 per liter, Pertamax Turbo dari Rp14.470 per liter menjadi Rp13.250 per liter, Dexlite dari Rp14.050 per liter menjadi Rp12.700 per liter, dan Pertamina Dex dari Rp14.550 per liter menjadi Rp13.150 per liter yang berlaku per 1 Oktober 2024. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Rencana Prabowo Ubah Subsidi Energi Jadi Bantuan Tunai Perlu Sasar Calon Kelas Menengah

Pemerintahan berikutnya berencana mengubah subsidi energi menjadi bantuan langsung tunai. Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah.


Partai Demokrat Siap Kadernya Ditempatkan di Mana Pun di Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Presiden RI ke-6 dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kanan) bersama istrinya Annisa Pohan (kanan) foto bersama dalam syukuran HUT ke-23 Partai Demokrat di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin, 9 September 2024. Partai Demokrat merayakan HUT ke-23 yang bersamaan dengan HUT ke-75 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). TEMPO/M Taufan Rengganis
Partai Demokrat Siap Kadernya Ditempatkan di Mana Pun di Kabinet Prabowo

Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya soal pembentukan kabinet kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Yakin AHY masuk kabinet.


Soal Hak Aborsi, Posisi Melania Trump Berlawan dengan Donald Trump

2 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump, istrinya Melania dan cucunya Kai Madison meninggalkan Gereja St. Vincent Ferrer saat menghadiri pemakaman Ivana Trump, istri pertama Trump, di New York City, AS, 20 Juli 2022. Ivana Trump meninggal dunia minggu lalu, pada usaia tahun yang dilaporkan jatuh dari tangga apartemennya di Manhattan. REUTERS/Brendan McDermid
Soal Hak Aborsi, Posisi Melania Trump Berlawan dengan Donald Trump

Mantan Ibu Negara Amerika Serikat Melania Trump menulis dalam memoar terbarunya bahwa seorang perempuan mempunyai hak untuk melakukan aborsi


9,48 Juta Kelas Menengah Terancam Miskin, Ekonom Bright Institute Ungkap Penyebabnya

2 hari lalu

Warga berbelanja di sebuah mall di Jakarta, Senin, 2 September 2024. Pandemi Covid-19 disebut-sebut sebagai salah satu faktor utama penyebab penurunan kelas menengah di Indonesia. TEMPO/Subekti
9,48 Juta Kelas Menengah Terancam Miskin, Ekonom Bright Institute Ungkap Penyebabnya

Ekonom Bright Institute, Muhammad Andri Perdana, mengungkap penyebab jutaan orang kelas menengah terancam miskin.


Kelas Menengah Terancam Miskin, Apa yang Dilakukan Pemerintah?

2 hari lalu

Ekonom Minta Pemerintahan Prabowo Tunda Kebijakan yang Bebani Kelas Menengah
Kelas Menengah Terancam Miskin, Apa yang Dilakukan Pemerintah?

Jutaan orang yang masuk kelompok kelas menengah terancam miskin. Lantas apa yang dilakukan pemerintah untuk mengatasinya?


Ekonom Menilai Wacana Perluasan Bansos untuk Kelas Menengah Bukan Solusi, Ini Alasannya

3 hari lalu

Menteri Sosial Syaifullah Yusuf. TEMPO/Fully Syafi
Ekonom Menilai Wacana Perluasan Bansos untuk Kelas Menengah Bukan Solusi, Ini Alasannya

Ekonom Yusuf Wibisono mengatakan perluasan program Bansos untuk kelas menengah bukan solusi menyelamatkan kelas ini dari kemiskinan. Ini alasannya.


Fenomena 'Makan Tabungan' di Masyarakat, Boss LPS: Mungkin Juga Gak Punya Duit dari Pertama

3 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui usai acara Anugerah Bangga Berwisata di Indonesia pada Jumat, 15 Desember 2023 di Senayan, Jakarta Pusat. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Fenomena 'Makan Tabungan' di Masyarakat, Boss LPS: Mungkin Juga Gak Punya Duit dari Pertama

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan fenomena makan tabungan bisa saja karena sedari awal tidak memiliki tabungan ataupun saldo tabungan.


Mark Rutte Siap Kerja Sama dengan Presiden Amerika Serikat yang Baru

3 hari lalu

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. REUTERS/Yves Herman
Mark Rutte Siap Kerja Sama dengan Presiden Amerika Serikat yang Baru

Mark Rutte meyakinkan tak ada yang perlu dikhawatirkan dari pilpres AS karena dia tetap akan bekerja sama, baik dengan Donald Trump atau pun Harris


Gus Ipul Akan Optimalkan Penyaluran Bansos di 2025, Kelas Menengah Bakal Kebagian?

3 hari lalu

Serah terima jabatan Mensos kepada Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Kantor Kemensos RI, Salemba Raya, Jakarta Pusat pada Rabu, 11 September 2024. Tempo/Annisa Febiola
Gus Ipul Akan Optimalkan Penyaluran Bansos di 2025, Kelas Menengah Bakal Kebagian?

Anggaran Kemensos untuk 2025 disepakati senilai Rp 79,6 triliun. Mensos Gus Ipul bakal memastikan lagi ketepatan sasaran penerima bansos.


Rencana Bansos untuk Kelas Menengah Disebut-sebut sebagai Pengganti Pembatasan BBM Bersubsidi

3 hari lalu

Warga berbelanja di sebuah mall di Jakarta, Senin, 2 September 2024. Pandemi Covid-19 disebut-sebut sebagai salah satu faktor utama penyebab penurunan kelas menengah di Indonesia. TEMPO/Subekti
Rencana Bansos untuk Kelas Menengah Disebut-sebut sebagai Pengganti Pembatasan BBM Bersubsidi

Ekonom menduga rencana pemerintah memberikan bansos untuk kelas menengah sebagai kompensasi pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.