TEMPO.CO, Jakarta - Kandidat Presiden AS Donald Trump kembali menghadapi upaya percobaan penembakan, Minggu, 15 September 2024.
Media AS menyebut Ryan Wesley Routh, 58 tahun, sebagai tersangka yang ditangkap setelah agen-agen Dinas Rahasia AS "menembaki seorang pria bersenjata" yang membawa senapan AK-47 di dekat batas lapangan golf Trump di Florida di mana mantan presiden itu bermain golf pada Minggu.
Tiga akun media sosial dengan nama Routh menunjukkan bahwa ia adalah pendukung setia Ukraina dalam perang melawan Rusia.
The New York Times melaporkan bahwa mereka telah mewawancarai Routh pada tahun 2023 untuk sebuah artikel tentang warga Amerika yang menjadi sukarelawan untuk membantu upaya perang Ukraina.
Routh mengatakan kepada Times bahwa dia telah melakukan perjalanan ke Ukraina dan menghabiskan beberapa bulan di sana pada tahun 2022 dan mencoba merekrut tentara Afghanistan yang melarikan diri dari Taliban untuk berperang di Ukraina.
Baca juga:
Berikut reaksi berbagai kalangan tentang insiden tersebut:
Kremlin
Kremlin, Senin, mengatakan bahwa keterkaitan Ukraina dengan tersangka penembak dalam upaya percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump menunjukkan bahwa "bermain api" memiliki konsekuensi.
Ketika ditanya mengenai apa yang disebut FBI sebagai upaya pembunuhan terhadap Trump, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan:
"Bukan kita yang harus berpikir, melainkan badan intelijen AS yang harus berpikir. Bagaimanapun, bermain api ada konsekuensinya."
Komentar tersebut merupakan referensi yang jelas untuk dukungan Amerika Serikat terhadap Ukraina melawan Rusia.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky
Dari Ukraina, Presiden Volodymyr Zelensky mengutuk kekerasan politik setelah percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump, yang diduga dilakukan oleh tersangka yang melakukan perjalanan ke Ukraina untuk mendukung upaya perang.
"Bagus bahwa tersangka dalam percobaan pembunuhan itu ditangkap dengan cepat. Ini adalah prinsip kami: Supremasi hukum adalah yang terpenting dan kekerasan politik tidak memiliki tempat di mana pun di dunia ini," kata Zelensky, sambil menyampaikan harapan terbaiknya kepada Trump dan keluarganya.
AFP mewawancarai Routh di Kyiv pada akhir April 2022, ketika dia ikut serta dalam demonstrasi untuk mendukung warga Ukraina yang terjebak di kota pelabuhan Mariupol.
Namun, para pejabat Ukraina telah menjauhkan diri dari Routh.
"Dia tidak bertugas di sini dan tidak memiliki hubungan dengan struktur negara, itu sudah pasti. Dia memasuki Ukraina sebagai bukan siapa-siapa, hanya seorang pendukung, ada banyak orang seperti ini," kata seorang pejabat tinggi Ukraina yang berbicara tanpa menyebut nama kepada AFP.
Legiun Internasional Ukraina yang terdiri dari para sukarelawan asing juga membantah keterkaitan apapun, dengan mengatakan bahwa tersangka tidak pernah bertugas bersama mereka dan "tidak memiliki hubungan dengan unit tersebut."