TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Kamala Harris pada Selasa, 17 September 2024, menyerukan agar perang Gaza diakhiri. Israel tidak boleh menduduki wilayah Gaza.
Seruan itu disampaikan Kamala menjelang hampir setahun perang Gaza berkecamuk. Harris berharap Hamas Israel mau segera mengunci kesepakatan gencatan senjata, dan solusi dua negara agar stabilitas di Timur Tengah bisa terwujud.
"Sikap Amerika Serikat sudah cukup jelas bahwa kami ingin masalah ini segera diselesaikan dengan mengedepankan kepentingan terbaik seluruh pihak di kawasan," kata Harris, yang saat ini masih menjabat sebagai wakil presiden Amerika Serikat.
Perang Gaza telah menewaskan 41.252 orang dan melukai 95.497 orang sejak serangan 7 Oktorber 2023 oleh Hamas. Sebanyak 250 warga negara Israel disandera Hamas, di mana sebagian saat ini sudah ada yang dibebaskan.
Sebelumnya pada Agustus 2024, Harris pernah menegaskan Amerika Serikat tetap akan membela Israel yang sedang berperang melawan Hamas dan sekutunya. “Sekarang ini saatnya untuk membuat kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata. Saya ingin memperjelas, saya akan berdiri membela hak-hak Israel untuk membela diri dan saya akan selalu memastikan Israel memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri,” kata Harris.
Harris mengakui apa yang terjadi di Gaza dalam 10 bulan terakhir peramg Gaza adalah saat menyedihkan karena terlalu banyak nyawa tak berdosa yang hilang, orang-orang melarikan diri karena kelaparan dan ingin mencari tempat yang aman. Skala penderitaan di Gaza sangat menyedihkan.
Menurutnya, dia dan Presiden Joe Biden sedang berusaha untuk mengakhiri perang Gaza, misalnya dengan menjaga keamanan Israel, membebaskan para sandera, mengakhiri penderitaan warga Gaza dan membangun kesadaran bahwa warga Palestina punya hak untuk hidup bermartabat, hidup dalam lingkungan yang aman, bebas dan bisa menentukan nasib sendiri.
Sumber : Reuters
Pilihan editor: Percobaan Pembunuhan Donald Trump, Tersangka Telah Menunggu Selama 12 Jam
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini