TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk, menuding sejumlah tokoh penting Partai Demokrat secara aktif mendorong masyarakat untuk menghilangkan nyawa mantan Presiden Amerika Serikat dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump, pada Senin.
"Mereka (Demokrat) secara aktif mendorong orang untuk membunuh Trump," tulis Musk pada unggahan di X.
Musk menuding bahwa sosok di Partai Demokrat itu menyebut Trump sebagai "seorang diktator jahat".
Dia menambahkan bahwa Reid Hoffman, salah satu pendiri LinkedIn yang dikenal sebagai salah satu donor utama Partai Demokrat, mengatakan kepada penonton di festival film Sundance bahwa dia berharap Trump menjadi "martir sejati".
Menurut pendapat Musk, komentar itu berarti "kematian".
Sebelumnya, terjadi upaya pembunuhan kedua terhadap Donald Trump pada Minggu di Trump International Golf Club West Palm Beach ketika mantan presiden AS tersebut sedang bermain golf.
Pihak kepolisian mengatakan agen Dinas Rahasia melepaskan tembakan ke arah tersangka pembunuh yang bersembunyi di semak-semak.
Pria itu melarikan diri dari tempat kejadian tetapi kemudian berhasil ditangkap.
Senapan jenis AK-47 ditemukan di lokasi kejadian, bersama dengan dua tas ransel dan kamera GoPro.
Sementara itu, FBI telah bergabung dalam penyelidikan ini, dan pihak berwenang AS menganggapnya sebagai upaya pembunuhan.
Ryan Wesley Routh, penduduk asli North Carolina, telah muncul sebagai sosok yang kompleks dan kontroversial menyusul dugaan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Ahad di Florida.
Latar belakang Routh, berusia 58 tahun, dan tindakannya baru-baru ini memberikan gambaran tentang seorang pria yang didorong oleh keyakinan politik yang kuat dan sejarah pribadi yang penuh gejolak.
Pilihan Editor: Begini Kedekatan Donald Trump dan Elon Musk Hingga Janjikan Jabatan Penting
ANTARA