Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Muhammad Yunus Jadi PM Bangladesh Sementara Gantikan Sheikh Hasina yang Kabur

image-gnews
Prof. Muhammad Yunus penerima Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2006A. ANTARA/Noveradika
Prof. Muhammad Yunus penerima Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2006A. ANTARA/Noveradika
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSetelah PM Bangladesh Sheikh Hasina mengundurkan diri dan melarikan diri dari negara ini, mahasiswa yang melakukan protes menginginkan kekosongan pemimpin diduduki Muhammad Yunus.

Ia dikenal sebagai “bankir untuk orang miskin” melalui Grameen Bank yang berhasil memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2006. Penghargaan ini diberikan kepada Yunus dan Grameen Bank lantaran telah membantu mengentaskan jutaan orang dari kemiskinan. 

Menurut juru bicaranya, saat ini, Yunus berada di Paris untuk menjalani prosedur medis kecil. Selain itu, juru bicaranya juga menyampaikan, Yunus telah menyetujui permintaan para mahasiswa yang memimpin kampanye menentang Sheikh Hasina untuk menjadi penasihat utama pemerintah sementara.

"Keputusan membentuk pemerintahan sementara dengan Muhammad Yunus sebagai pemimpinnya diambil dalam sebuah pertemuan Presiden Mohammed Shahabuddin, para pemimpin militer, dan para pemimpin kelompok mahasiswa pedemo," kata juru bicara pers Kantor Kepresidenan Bangladesh pada Selasa, 6 Agustus 2024 malam waktu setempat.

Profil Muhammad Yunus

Muhammad Yunus lahir pada 28 Juni 1940 di Chittagong, Bangladesh. Ia adalah ekonom Bangladesh dan pendiri Grameen Bank, sebuah lembaga yang menyediakan kredit mikro (pinjaman kecil untuk orang miskin tanpa agunan). Ia mendirikan lembaga ini dengan tujuan untuk membantu klien membangun kelayakan kredit dan kemandirian finansial. 

Mengacu Britannica, pada 1961-1965, Yunus mengajar ekonomi di Universitas Chittagong. Bangladesh. Setelah itu, ia memenangkan beasiswa Fulbright. Dengan beasiswa ini, ia belajar meraih gelar Ph. D dan mengajar di Universitas Vanderbilt, Amerika Serikat pada 1965-1972. Lalu, pada 1972, ia kembali ke Universitas Chittagong sebagai kepala departemen ekonomi. 

Pada 1974, Yunus mulai mempelajari aspek ekonomi kemiskinan ketika kelaparan melanda Bangladesh. Kemudian, pada 1976, ia memulai program pinjaman mikro sebagai sistem kredit untuk memenuhi kebutuhan orang miskin di Bangladesh. Barulah, pada 1983, pemerintah Bangladesh menjadikan proyek Grameen Bank sebagai bank independen.

Seiring dengan kesuksesannya, pada Februari 2007, Yunus mulai memasuki arena politik Bangladesh dengan membentuk partai politik, Nagorik Shakti. Ia juga mengumumkan niatnya mengikuti pemilihan umum mendatang. Bahkan, ia berjanji gerakannya akan berupaya memulihkan pemerintahan yang baik dan memberantas korupsi. Namun, pada Mei 2007, ia menghentikan upaya mendirikan partai tersebut karena kurangnya dukungan.

Tiga tahun setelah kegagalan dalam dunia politik, Yunus dan Grameen Bank menjadi sorotan melalui film dokumenter Caught in Micro Debt. Film tersebut menuduh Yunus dan Grameen Bank menyalahgunakan dana yang disumbangkan Norwegia. Meskipun keduanya dibebaskan oleh pejabat Norwegia, tetapi pemerintah Bangladesh memulai penyelidikan. Lalu, pada 2011, Grameen Bank memberhentikan Yunus yang berusia 73 tahun sebagai direktur pelaksana karena melebihi usia pensiun 60 tahun. Yunus pun segera mengajukan gugatan hukum, tetapi pengadilan Bangladesh menguatkan pemecatannya.

Muhammad Yunus juga pernah menulis beberapa buku, yaitu Building Social Business: The New Kind of Capitalism That Serves Humanity’s Most Pressing Needs (2010) dan A World of Three Zeroes: The New Economics of Zero Poverty, Zero Unemployment, and Zero Net Carbon Emissions (2017). Selain Nobel, ia juga meraih penghargaan lain, seperti Penghargaan Pangan Dunia (1994), Medali Kebebasan Presiden AS (2009), dan Penghargaan Kemanusiaan Raja Hussein (2000).

Pilihan Editor: PM Bangladesh Sheikh Hasina Kabur Setelah Didesak Massa, ke India atau Eropa?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

9 jam lalu

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat melakukan kunjungan mendadak ke Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 2 Juli 2023. (Foto: Facebook/Amir Yusof)
49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal


34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

3 hari lalu

Foto pengunjuk rasa Iran Mahsa Amini terpampang di ekor pesawat sewaan tim sepak bola wanita Brasil, saat tiba di Brisbane, Australia, 4 Juli 2023. FIFA/Handout via REUTERS
34 Tahanan Perempuan Iran Mogok Makan, Peringati Kematian Mahsa Amini

Tiga puluh empat tahanan perempuan melakukan mogok makan di penjara Iran pada Ahad untuk menandai dua tahun kematian Mahsa Amini.


Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

12 hari lalu

Sheikh Hasina. REUTERS/Damir Sagolj
Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

Hasina melarikan diri ke India pada 5 Agustus menyusul protes massal terhadap pemerintahan yang dijalankannya selama 15 tahun di Bangladesh


Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

13 hari lalu

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

Ketu KPU Bangladesh mundur setelah menyangkal campur tangan politik dalam pemilu Januari yang memilih kembali pemimpin otokratis Sheikh Hasina.


UEA Bebaskan 57 Warga Bangladesh yang Dipenjara karena Unjuk Rasa

16 hari lalu

Presiden Joko Widodo menerima penghargaan sipil tertinggi dari Presiden PEA, Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), Rabu, 17 Juli 2024. Penghargaan tersebut diberikan sebagai pengakuan atas upaya Presiden Joko Widodo untuk memperkuat hubungan erat antara kedua negara dan meningkatkan kerja sama bilateral selama masa jabatannya. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
UEA Bebaskan 57 Warga Bangladesh yang Dipenjara karena Unjuk Rasa

Warga Bangladesh dipenjara di UEA karena berunjuk rasa menentang eks PM Sheikh Hasina.


Bangladesh Effect, Demo Besar Memaksa PM Bangladesh Mundur dan Melarikan Diri

24 hari lalu

Warga merayakan pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina bersama koordinator protes antikuota di Dhaka, Bangladesh, 5 Agustus 2024. Unjuk rasa yang dimotori mahasiswa itu telah membuat lebih dari 300 orang tewas. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Bangladesh Effect, Demo Besar Memaksa PM Bangladesh Mundur dan Melarikan Diri

Protes besar di Bangladesh yang dikenal sebagai Bangladesh Effect, memaksa PM Sheikh Hasina mundur dan melarikan diri ke luar negeri.


Hari Peringatan Genosida, 2 Ribu Pengungsi Rohingya Baru Datang ke Bangladesh

24 hari lalu

Orang-orang melarikan diri dengan barang-barang mereka saat kebakaran di kamp pengungsi Cox's Bazar berlanjut, Bangladesh 5 Maret 2023 dalam gambar diam yang diperoleh REUTERS dari sebuah video.  Mohammed salim Khan/melalui REUTERS
Hari Peringatan Genosida, 2 Ribu Pengungsi Rohingya Baru Datang ke Bangladesh

Hari Genosida Rohingya diperingati tiap 25 Agustus sejak 2017, ketika ratusan ribu pengungsi Rohingya menyeberangi perbatasan ke Bangladesh


Senjata Makan Tuan, Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh akan Sidangkan Sheikh Hasina

30 hari lalu

Seorang pria memegang bendera Bangladesh berdiri di depan kendaraan yang dibakar di Ganabhaban, kediaman Perdana Menteri, setelah pengunduran diri PM Sheikh Hasina di Dhaka, Bangladesh, 5 Agustus 2024. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Senjata Makan Tuan, Pengadilan Kejahatan Perang Bangladesh akan Sidangkan Sheikh Hasina

Pengadilan kejahatan perang Bangladesh-yang dibentuk oleh PM terguling Sheikh Hasina- telah meluncurkan tiga penyelidikan pembunuhan massal


Penjabat PM Bangladesh, Muhammad Yunus, Janjikan Dukungan untuk Rohingya

31 hari lalu

Peraih Nobel Muhammad Yunus, yang direkomendasikan oleh para pemimpin mahasiswa Bangladesh sebagai kepala pemerintahan sementara di Bangladesh, melambaikan tangan di bandara Paris Charles de Gaulle di Roissy-en-France, Prancis, pada 7 Agustus 2024. Reuters
Penjabat PM Bangladesh, Muhammad Yunus, Janjikan Dukungan untuk Rohingya

Penjabat Perdana Menteri Bangladesh, Muhammad Yunus, menjanjikan dukungan terhadap para pengungsi Rohingya di negara tersebut.


WNI Korban Kerusuhan di Bangladesh Dimakamkan

34 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
WNI Korban Kerusuhan di Bangladesh Dimakamkan

Kementerian Luar Negeri RI telah menyerahkan jenazah WNI yang tewas dalam vandalisme di Bangladesh ke keluarga