TEMPO.CO, Jakarta - Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon. Ini terkait serangan teror dimana terjadi ledakan massal pager dan perangkat nirkabel lainnya dalam dua hari berturut-turut, kata badan keamanan negara Bulgaria pada Kamis 19 September 2024.
Badan keamanan negara Bulgaria, DANS, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya bekerja sama dengan kementerian dalam negeri untuk menyelidiki peran perusahaan yang terdaftar di Bulgaria, tanpa menyebutkan namanya.
Laporan media Bulgaria menuduh bahwa sebuah perusahaan yang berbasis di Sofia bernama Norta Global Ltd telah memfasilitasi penjualan pager tersebut. Ribuan pager meledak di seluruh Lebanon pada Selasa, menewaskan 12 orang dan melukai 4.000 lainnya.
Sekitar 400 orang dalam kondisi kritis akibat kehilangan tangan, mata hingga perut yang terburai akibat ledakan itu.
Sehari kemudian, gelombang ledakan lain terjadi menghantam peralatan komunikasi nirkabel lain seperti walkie talkie. Serangan teror yang diduga dilakukan oleh badan intelijen Israel, Mossad, itu hingga Kamis 19 September telah menewaskan 15 orang. Sehingga, total korban tewas dalam dua gelombang serangan ini mencapai 37 orang.
Reuters tidak dapat segera mengkonfirmasi kaitan tersebut dengan Norta. Pejabat perusahaan tidak segera menanggapi permintaan komentar. Seorang pengacara yang mendaftarkan perusahaan tersebut di sebuah blok apartemen di Sofia tidak menanggapi pertanyaan Reuters.
Gambar pager yang hancur yang dianalisis oleh Reuters menunjukkan format yang konsisten dengan pager yang dibuat oleh perusahaan Taiwan Gold Apollo. Gold Apollo mengatakan pada Rabu bahwa pager tersebut dibuat oleh BAC Consulting yang berbasis di Budapest.
Namun situs berita Hungaria Telex melaporkan bahwa penjualan tersebut sebenarnya difasilitasi oleh Norta, mengutip sumber.
Badan keamanan negara Bulgaria mengatakan bahwa mereka tidak mendeteksi pengiriman apa pun yang diduga sebagai pager di wilayah Bulgaria.
Pilihan Editor: Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon
REUTERS