Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

UEA Bebaskan 57 Warga Bangladesh yang Dipenjara karena Unjuk Rasa

image-gnews
Presiden Joko Widodo menerima penghargaan sipil tertinggi dari Presiden PEA, Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), Rabu, 17 Juli 2024. Penghargaan tersebut diberikan sebagai pengakuan atas upaya Presiden Joko Widodo untuk memperkuat hubungan erat antara kedua negara dan meningkatkan kerja sama bilateral selama masa jabatannya. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo menerima penghargaan sipil tertinggi dari Presiden PEA, Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), Rabu, 17 Juli 2024. Penghargaan tersebut diberikan sebagai pengakuan atas upaya Presiden Joko Widodo untuk memperkuat hubungan erat antara kedua negara dan meningkatkan kerja sama bilateral selama masa jabatannya. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, telah mengampuni 57 warga negara Bangladesh yang dinyatakan bersalah. Mereka dijatuhi hukuman penjara dalam jangka waktu lama karena melakukan protes di negara Teluk tersebut. Unjuk rasa itu ditujukan kepada pemerintah Bangladesh.

Presiden Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan membatalkan hukuman bagi warga Bangladesh dan mengampuni mereka. Selanjutnya, mereka akan dideportasi dari UEA ke negara asalnya.

Pengadilan Banding Federal Abu Dhabi menjatuhkan hukuman kepada 57 warga negara Bangladesh dalam persidangan yang dipercepat pada Juli lalu. Saat itu mereka ikut memprotes mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan pemerintahannya. Protes serupa meledak pula di Bangladesh yang berujung pada mundurnya Hasina.

Tiga warga negara Bangladesh dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, sementara 53 orang dijatuhi hukuman 10 tahun penjara. Seorang warga negara Bangladesh, yang menurut media pemerintah telah memasuki UEA secara ilegal dan ikut serta dalam kerusuhan, dijatuhi hukuman 11 tahun penjara.

Jaksa Penuntut Umum menuduh warga negara Bangladesh tersebut melakukan kejahatan berkumpul di tempat umum dan memprotes pemerintah negara asal mereka dengan maksud untuk memicu kerusuhan. 

Pengampunan terjadi kurang dari seminggu setelah media pemerintah UEA melaporkan bahwa presiden telah memberi selamat kepada Muhammad Yunus karena telah menjadi pemimpin sementara Bangladesh. Sheikh Hasina juga dipaksa mengundurkan diri dan meninggalkan negara itu menyusul protes keras.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warga negara Bangladesh merupakan salah satu komunitas terbesar di UEA. Banyak warga Bangladesh di Uni Emirat Arab bekerja di sektor kerah biru bergaji rendah. Mereka mengirim uang ke rumah untuk membantu menghidupi keluarga di negaranya.

Penguasa di UEA tidak banyak menoleransi perbedaan pendapat. Kebebasan berekspresi dibatasi dan kelompok-kelompok seperti partai politik dan serikat buruh dilarang. 

REUTERS

Pilihan editor: Paus Fransiskus Kirim Pesan Menyentuh untuk Palestina Sebelum ke Jakarta

 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berkat Mediasi UEA, Rusia dan Ukraina Saling Tukar 206 Tawanan Perang

1 hari lalu

Personel Ukraina mengibarkan bendera Ukraina saat mereka berdiri di atas tank Challenger 2 selama pelatihan di Kamp Bovington, dekat Wool di barat daya Inggris, 22 Februari 2023. REUTERS/Toby Melville
Berkat Mediasi UEA, Rusia dan Ukraina Saling Tukar 206 Tawanan Perang

Rusia dan Ukraina masing-masing menukar 103 tawanan perang pada Sabtu 14 September 2024 dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Uni Emirat Arab.


Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

9 hari lalu

Sheikh Hasina. REUTERS/Damir Sagolj
Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

Hasina melarikan diri ke India pada 5 Agustus menyusul protes massal terhadap pemerintahan yang dijalankannya selama 15 tahun di Bangladesh


Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

10 hari lalu

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

Ketu KPU Bangladesh mundur setelah menyangkal campur tangan politik dalam pemilu Januari yang memilih kembali pemimpin otokratis Sheikh Hasina.


Turki Secara Resmi Ajukan Keanggotaan BRICS

13 hari lalu

Pendukung Presiden Turki Tayyip Erdogan mengibarkan bendera di luar markas Partai AK, di Ankara, Turki 15 Mei 2023. REUTERS/Umit Bektas
Turki Secara Resmi Ajukan Keanggotaan BRICS

Turki secara resmi telah meminta untuk bergabung dengan kelompok negara-negara emerging market BRICS


Macron Bela Pemberian Kewarganegaraan Prancis kepada CEO Telegram Pavel Durov

17 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron berjalan di dek kapal induk amfibi Dixmude yang berlabuh di pangkalan Angkatan Laut Prancis di Toulon, Prancis, 9 November 2022. REUTERS/Eric Gaillard
Macron Bela Pemberian Kewarganegaraan Prancis kepada CEO Telegram Pavel Durov

Presiden Emmanuel Macron pada Kamis membela keputusan untuk memberikan kewarganegaraan Prancis kepada CEO Telegram Pavel Durov.


Apakah Pacar CEO Telegram Pavel Durov Menjadi Penyebab Penangkapannya?

19 hari lalu

Yulia Vavilova. hindustantimes.com
Apakah Pacar CEO Telegram Pavel Durov Menjadi Penyebab Penangkapannya?

Yulia Vavilova telah terlihat bersama Pavel Durov beberapa kali dan juga berada di jet pribadi bersamanya ketika mereka mendarat di Paris.


UEA Desak Prancis Berikan Bantuan Konsuler bagi Pendiri Telegram Pavel Durov

20 hari lalu

Seorang peserta aksi unjuk rasa tunggal memperagakan plakat untuk menarik perhatian terhadap penangkapan Pavel Durov, pendiri dan CEO aplikasi perpesanan Telegram, di dekat kedutaan Prancis di Moskow, Rusia, 25 Agustus 2024. Slogan pada plakat tersebut berbunyi:
UEA Desak Prancis Berikan Bantuan Konsuler bagi Pendiri Telegram Pavel Durov

Uni Emirat Arab secara resmi meminta agar Pemerintah Prancis memastikan pendiri Telegram Pavel Durov menerima semua layanan konsuler


CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap Bersama Perempuan Berusia 25 Tahun, Siapa Dia?

20 hari lalu

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov. REUTERS/Albert Gea
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap Bersama Perempuan Berusia 25 Tahun, Siapa Dia?

Penangkapan CEO Telegram Pavel Durov dikaitkan dengan seorang perempuan yang ditangkap bersamanya.


Bangladesh Effect, Demo Besar Memaksa PM Bangladesh Mundur dan Melarikan Diri

21 hari lalu

Warga merayakan pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina bersama koordinator protes antikuota di Dhaka, Bangladesh, 5 Agustus 2024. Unjuk rasa yang dimotori mahasiswa itu telah membuat lebih dari 300 orang tewas. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Bangladesh Effect, Demo Besar Memaksa PM Bangladesh Mundur dan Melarikan Diri

Protes besar di Bangladesh yang dikenal sebagai Bangladesh Effect, memaksa PM Sheikh Hasina mundur dan melarikan diri ke luar negeri.


CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap Prancis, Ini Alasannya

21 hari lalu

CEO Telegram, Pavel Durov. businessinsider.com
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap Prancis, Ini Alasannya

Belum ada konfirmasi resmi dari aparat Prancis mengenai penangkapan CEO Telegram Pavel Durov