Nobel Perdamaian
Sheinbaum menjadi peserta aktif dalam gerakan mahasiswa selama tahun 1980-an, bergabung dengan protes menentang intervensi negara dalam kebijakan pendidikan.
Pada 1995, ia meraih gelar doktor di bidang teknik energi dari National Autonomous University of Mexico. Saat mempersiapkan tesis doktoralnya, ia menghabiskan waktu di University of California di Berkeley, Amerika Serikat, di mana ia mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya yang fasih.
Sheinbaum mengejar karier mengajar dan akademis di tahun-tahun berikutnya, termasuk bertugas di Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) PBB, yang kemudian berbagi Hadiah Nobel Perdamaian dengan mantan Wakil Presiden AS, Al Gore.
Karier politiknya dimulai pada tahun 2000, ketika Lopez Obrador, wali kota Mexico City yang baru saja terpilih, memilihnya untuk menjadi kepala lingkungan. Lopez baru saja bertemu dengannya, tetapi jelas bahwa ia menginginkan seorang ilmuwan dengan nilai-nilai progresif untuk membantu mengatasi polusi akut dan kemacetan transportasi di kota besar tersebut.
Dia meninggalkan Balai Kota untuk mengambil peran sebagai kepala juru bicara untuk kampanye pertama Lopez Obrador sebagai presiden pada 2006, yang kemudian kalah.
Pada tahun 2015, ia terpilih untuk memimpin wilayah terbesar di Mexico City, Tlalpan.
Dalam jabatan tersebut, ia menghadapi tuduhan manajemen yang buruk setelah gempa bumi tahun 2017 menyebabkan runtuhnya sebuah sekolah dasar, menewaskan 19 anak. Sekolah tersebut baru saja diperluas dengan lantai tambahan.
Namun, hal itu tidak menghentikannya untuk meraih kemenangan bersejarah dalam pemilu sebagai wali kota perempuan pertama di ibu kota pada tahun 2018, di tahun yang sama ketika Lopez Obrador mencalonkan diri untuk ketiga kalinya sebagai presiden dengan kemenangan telak.
Selama masa jabatannya, ia mendapat pujian karena berhasil meningkatkan keamanan dengan tingkat pembunuhan di ibu kota yang turun 50%.
Namun, ia juga dikritik karena kecelakaan kereta bawah tanah pada 2021 yang menewaskan 26 orang, sebuah insiden yang kemudian disalahkan sebagian karena kurangnya inspeksi keselamatan dan penundaan pemeliharaan di bawah pengawasannya. Sheinbaum membantah bahwa pemeliharaan adalah penyebabnya.
REUTERS
Pilihan Editor: Claudia Sheinbaum Akan Menjadi Presiden Perempuan Pertama Meksiko