TEMPO.CO, Jakarta - Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Muhammad Yunus kembali ke Bangladesh pada Kamis 8 Agustus 2024 untuk memimpin pemerintahan sementara. Ini setelah unjuk rasa yang dipimpin mahasiswa Bangladesh sejak Juli berhasil mengakhiri kekuasaan mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina selama 15 tahun.
Yunus mendarat di Dhaka dengan penerbangan dari Paris melalui Dubai tak lama setelah pukul 2:00 siang waktu setempat. Ia dijadwalkan dilantik sebagai pemimpin baru negara itu pada Kamis malam untuk memulai apa yang telah dijanjikan oleh kepala militer sebagai "proses demokrasi yang indah."
Prospek Yunus, 84 tahun, berdiri di samping para pemimpin militer hampir tak terbayangkan seminggu yang lalu, ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan mematikan ke arah pengunjuk rasa yang turun ke jalan menuntut Hasina mengundurkan diri.
Namun, militer mengancam menangkap Hasina pada akhir pekan sehingga ia terpaksa melarikan diri ke negara tetangga India - saat jutaan warga Bangladesh merayakan pemakzulannya.
Militer kemudian menyetujui tuntutan mahasiswa agar Yunus - yang memenangkan Nobel pada 2006 untuk pekerjaan perintisnya di bidang pembiayaan mikro - memimpin pemerintahan sementara.
"Saya ingin segera pulang, melihat apa yang terjadi dan bagaimana kita dapat mengatur diri kita sendiri untuk keluar dari masalah yang kita hadapi," kata Yunus kepada wartawan di Paris saat ia berangkat ke Dhaka.
Akademisi veteran itu telah bepergian ke luar negeri tahun ini saat dibebaskan dengan jaminan setelah dijatuhi hukuman enam bulan penjara atas tuduhan yang divonis bermotif politik. Ia dibebaskan oleh pengadilan Dhaka pada Rabu.
Yunus dijerat lebih dari 100 kasus pidana dan kampanye kotor oleh lembaga Islam yang dipimpin negara yang menuduhnya mempromosikan homoseksualitas, dengan pengadilan dituduh menyetujui keputusan pemerintah Hasina yang digulingkan.
Kepala Angkatan Darat Jenderal Waker-Uz-Zaman mengatakan dia mendukung Yunus dan berharap dia akan dilantik untuk memimpin pemerintahan sementara pada Kamis malam.
"Saya yakin dia akan mampu membawa kita melalui proses demokrasi yang indah," kata Waker.
Yunus mengatakan dia ingin mengadakan pemilihan umum "dalam beberapa" bulan.