Ikuti Kami di
![Anggota kelompok ISIS di kantong wilayah terakhir mereka yang terkepung di Baghouz, Suriah timur pada 10 Maret 2019. [Rodi Said / REUTERS]](https://statik.tempo.co/data/2019/03/11/id_825563/825563_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Pertempuran sengit pecah pada Ahad ketika pasukan SDF kembali menyerbu wilayah terakhir ISIS di Baghouz, Suriah timur.
Dikutip dari CNN, 11 maret 2019, serangan udara, ledakan dan tembakan mortir menghujani Baghouz setelah serangan SDF dimulai pukul 6 pm waktu setempat.
Di Twitter, juru bicara SDF Mustafa Bali menulis, pasukan SDF terlibat pertempuran sengit dan pesawatnya menyasar gudang senjata.
baca: Jadi Istri Militan ISIS, 4 Jejak Perjalanan Shamima Begum
"Batas waktu untuk ISIS menyerahkan diri sudah berakhir. SDF siap menyelesaikan apa yang tersisa dari ISIS," kicau Mustafa.
Belum diketahui berapa banyak jumlah milisi ISIS atau warga sipil yang masih berada di Baghouz.
Orang-orang yang dicurigai sebagai milisi ISIS menunggu untuk diperiksa oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi setelah meninggalkan Baghouz bulan lalu.[CNN]
Namun Mustafa, dikutip dari Mirror.co.uk, mengatakan SDF tidak melihat warga sipil di area tersebut.
"Operasi militer telah dimulai. Pasukan kami sudah bertempur dengan teroris dan serangan dimulai," katanya.
Mustafa mengatakan 4.000 lebih milisi ISIS telah menyerah sejak bulan lalu, di antara 10 ribu orang yang mengungsi dari Baghouz.
Baca: Kecewa dengan ISIS, Warga Italia Ingin Pulang ke Negaranya
SDF mengatakan milisi ISIS yang masih bertahan di Baghouz adalah militan asing yang memiliki kefanatikan paling tinggi dan kemampuang tempur berpengalaman.
Baghouz adalah titik terakhir wilayah yang dikuasai ISIS setelah kekalahan besar mereka di Raqqa dan Mosul pada 2017.
Namun, mantan militan ISIS yang menyerah ke SDF dua bulan lalu mengatakan kepada Reuters, bahwa kelompok itu membawa keluar ratusan orang untuk membangun kembali operasi teror setelah kalah di Baghouz.
