TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur CIA David Cohen mengungkap teroris berniat membunuh sebanyak mungkin orang menggunakan alat ledak buatan dan pisau dalam sebuah konser Taylor Swift di Wina pada awal bulan ini. Cohen pun telah memperingatkan otoritas Austria terkait kemungkinan terjadinya hal ini.
CIA adalah sebuah badan mata-mata Amerika Serikat. CIA menyebut teroris yang ingin melancarkan serangan teror di konser Tylor Swift adalah yang terkoneksi dengan kelompok radikal Islamic State (ISIS). “Mereka tadinya sudah membuat rencana untuk membunuh sejumlah besar orang – 10 ribu orang, saya yakin banyak warga Amerika Serikat cukup tahu perihal ini,” kata Cohen.
Menurutnya aparat keamanan Austria sudah menahan sejumlah terduga pelaku karena CIA dan mitra-mitranya di komunitas intelijen memberikan mereka informasi perihal kelompok yang terkoneksi dengan ISIS yang berencana melakukan serangan teror.
“Saya dapat katakan pada Anda dan saya yakin yang lainnya juga, ada orang-orang yang menganggap ini adalah sebuah hari yang baik bagi Langey dan bukan hanya Swifties di lingkungan kerja saya,” kata Cohen.
Para teroris diduga sudah membuat rencana melancarkan serangan teror pada satu dari tiga konser Swift di Wina, yang dimulai 8 Agustus 2024, sebagai bagian dari rangkaian Eras Tour di Eropa. Akan tetapi, ada beberapa pertunjukan yang dibatalkan oleh pihak penyelenggara Barracuda Music setelah otoritas mengabarkan penyelenggara plot serangan teror yang berhasil digagalkan otoritas.
Otorita Austria mengatakan terduga pelaku serangan teror disebut media sudah ditahan pada 6 Agustus 2024 bersama seorang rekannya, 17 tahun. Sedangkan pada 8 Agustus 2024, satu pelaku, 18 tahun, ditahan.
Otoritas mengatakan dalang perencana serangan teror dilaporkan masih berusia 19 tahun. Pelaku mengaku punya sangkut-paut dengan ISIS setelah meradikalisasi diri secara online.
Rencana serangan teror itu awalnya akan dilakukan di luar stadion, di mana ada sekitar 65 ribu orang diperkirakan akan mendatangi konserl Taylor Swift. Terduga pelaku teror berencana melakukan penyerangan dengan alat peledak buatan dan beberapa bilah pisau. Aparat kepolisian menemukan sejumlah bahan kimia dan alat-alat teknis di rumah otak pelaku perencana serangan teror.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Cerita Pengemudi Ojol Perempuan, Kena Suspend Gara-gara Batalkan Pesanan Kirim Barang Terlalu berat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini