Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Putin Perintahkan Penambahan 180.000 Personel Tentara Menjadi 1,5 Juta

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Para wajib militer Rusia yang dipanggil untuk dinas militer berbaris sebelum berangkat ke garnisun dari pusat perekrutan, di tengah konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, di Bataysk, wilayah Rostov, Rusia, 16 Mei 2024. REUTERS/Sergey Pivovarov
Para wajib militer Rusia yang dipanggil untuk dinas militer berbaris sebelum berangkat ke garnisun dari pusat perekrutan, di tengah konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, di Bataysk, wilayah Rostov, Rusia, 16 Mei 2024. REUTERS/Sergey Pivovarov
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin, Senin, 16 September 2024, memerintahkan penambahan 180.000 tentara menjadi 1,5 juta tentara, yang merupakan ketiga kalinya ia menambah jumlah tentara sejak mengirim militer ke Ukraina pada Februari 2022.

Dalam sebuah dekrit yang dipublikasikan di situs web Kremlin, Putin memerintahkan agar jumlah keseluruhan angkatan bersenjata ditingkatkan menjadi 2,38 juta orang, di mana 1,5 juta di antaranya adalah prajurit aktif.

Putin sejak 2022 sebelumnya telah memerintahkan dua kali peningkatan resmi jumlah pasukan tempur - masing-masing sebanyak 137.000 dan 170.000.

Selain itu, Rusia mengerahkan lebih dari 300.000 tentara pada September dan Oktober 2022 dalam sebuah latihan yang mendorong puluhan ribu pria usia wajib militer untuk meninggalkan negara itu.

Kremlin mengatakan bahwa tidak ada mobilisasi baru yang direncanakan untuk saat ini, dan bahwa idenya adalah untuk terus mengandalkan sukarelawan yang mendaftar untuk bertempur di Ukraina dengan kontrak yang menguntungkan.

Dalam arahannya, Putin juga memerintahkan pemerintah Rusia untuk memberikan dana yang dibutuhkan Kementerian Pertahanan untuk melaksanakan keputusan tersebut, yang secara resmi meningkatkan total kekuatan angkatan bersenjata menjadi 2.389.130 orang.

Sebelumnya, Presiden Putin meningkatkan jumlah pasukan Rusia karena "perang proksi" Barat terhadap Moskow, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. "Keamanan negara kita harus dipastikan, tentu saja," kata Peskov pada saat itu.

"Ini terkait dengan perang yang dilancarkan oleh negara-negara Barat secara kolektif. Perang proksi, yang mencakup elemen partisipasi tidak langsung dalam aksi militer dan elemen perang ekonomi, perang keuangan, perang hukum, melampaui kerangka hukum, dan sebagainya."

Kementerian Pertahanan Rusia juga mengumumkan pada saat itu bahwa pasukannya akan ditambah dengan orang-orang yang secara sukarela mengabdi berdasarkan kontrak.

Lebih lanjut dinyatakan bahwa keputusan untuk meningkatkan jumlah personel dimotivasi oleh bahaya yang ditimbulkan oleh ekspansi NATO yang sedang berlangsung. Blok ini telah secara dramatis meningkatkan kehadiran militernya di sepanjang perbatasan Rusia, mengerahkan lebih banyak sistem pertahanan udara dan senjata serang.

"Peningkatan tambahan kekuatan tempur dan jumlah angkatan bersenjata merupakan respons yang memadai terhadap aktivitas agresif blok NATO," jelas Kementerian Rusia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Putin Berulang Tahun ke-72, Terima Ucapan Selamat Bak Tsar Rusia

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan murid-murid selama pelajaran
Putin Berulang Tahun ke-72, Terima Ucapan Selamat Bak Tsar Rusia

Presiden Vladimir Putin berulang tahun ke-72 pada Senin 7 Oktober 2024. Ia telah menjadi pemimpin terpenting Rusia selama hampir seperempat abad.


Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

6 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disambut oleh Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, dalam kunjungannya ke Eindhoven, Belanda, 20 Agustus 2023. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

Mark Rutte dalam kunjungan kerjanya ke Ukraina rapat dengan Volodymyr Zelenksy membahas rencana kemenangan.


Peringatan Hari Penyatuan Jerman Digelar di Jakarta, Bagaimana Sejarahnya?

6 hari lalu

Seorang pejalan kaki berjalan melewati bagian-bagian Galeri Sisi Timur, bagian terbesar yang tersisa dari bekas Tembok Berlin, di Berlin, Jerman, 19 September 2019. Kamis 3 Oktober adalah Hari Persatuan Jerman dan juga sebagai pengingat runtuhnya Tembok Berlin pemisah Jerman Barat dan Jerman Timur. REUTERS/Fabrizio Bensch
Peringatan Hari Penyatuan Jerman Digelar di Jakarta, Bagaimana Sejarahnya?

Kedutaan Besar Jerman menggelar peringatan Hari Penyatuan Jerman yang diperingati setiap 3 Oktober.


Mark Rutte Siap Kerja Sama dengan Presiden Amerika Serikat yang Baru

7 hari lalu

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. REUTERS/Yves Herman
Mark Rutte Siap Kerja Sama dengan Presiden Amerika Serikat yang Baru

Mark Rutte meyakinkan tak ada yang perlu dikhawatirkan dari pilpres AS karena dia tetap akan bekerja sama, baik dengan Donald Trump atau pun Harris


Mark Rutte Dilantik Jadi Sekjen NATO

8 hari lalu

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menghadiri konferensi pers di markas NATO di Brussels, Belgia 17 April 2024. REUTERS/Yves Herman
Mark Rutte Dilantik Jadi Sekjen NATO

Mark Rutte diangkat menjadi orang nomor satu di NATO pada Selasa, 01 Oktober 2024. Dia diharapkan bisa menjaga prioritas-prioritas yang sudah disusun


Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

11 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Donald Trump bertemu Zelensky di New York, Apa Saja yang Dibahas?

Kyiv khawatir perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh calon presiden dari Partai Republik Donald Trump akan mengakibatkan hilangnya wilayah Ukraina.


Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

11 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan di Ankara, Turki, 4 September 2024. REUTERS/Murad Sezer/File
Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 27 September 2024 diawali peringatan Putin bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika diserang


Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

12 hari lalu

Donald Trump dan Amer Ghalib. Facebook
Kunjungi AS, Zelensky Sempatkan Bertemu Donald Trump yang Kerap Kritik Bantuan ke Ukraina

Pertemuan ini merupakan sebuah kejutan, mengingat Zelensky sudah bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris


Fakta-fakta tentang Persenjataan Nuklir Rusia, yang Terbesar di Dunia

12 hari lalu

Rudal balistik antarbenua Sarmat diluncurkan selama uji coba di kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk, Rusia, Rabu, 20 April 2022. Rusia mengatakan telah melakukan uji peluncuran pertama rudal balistik antarbenua Sarmat, persenjataan nuklir yang menurut Presiden Vladimir Putin akan membuat musuh mereka ciut. Kementerian Pertahanan Rusia/Handout via REUTERS
Fakta-fakta tentang Persenjataan Nuklir Rusia, yang Terbesar di Dunia

Rusia mewarisi senjata nuklir Uni Soviet sehingga kini Putin menguasai sekitar 5.580 hulu ledak nuklir, yang terbesar di dunia.


Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

12 hari lalu

Tentara Ukraina mengantre di tempat pelatihan saat mereka menjalani pelatihan pemeliharaan tank Leopard 1 A5, di pangkalan tentara Jerman Bundeswehr, bagian dari Misi Bantuan Militer UE untuk mendukung Ukraina (EUMAM UA) di Klietz, Jerman, 23 Februari 2024. REUTERS/Liesa Johannssen/Foto File
Jerman Berikan Bantuan Militer Senilai Rp6,7 T untuk Ukraina

Jerman akan mengirimkan tambahan senjata senilai 400 juta euro atau sekitar sekitar Rp6,7 triliun kepada Ukraina