Palestina Butuh Bantuan
Pernyataannya muncul ketika Gaza terus menderita di bawah blokade yang membuat jutaan warga Palestina sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Sheikha Moza meminta para pemimpin dunia, organisasi internasional dan masyarakat sipil untuk menghadapi apa yang ia sebut sebagai "penindasan sistemik dan penghapusan yang disengaja" terhadap rakyat Palestina.
"Dunia berjanji 'Tidak Akan Pernah Terjadi Lagi' setelah kengerian di abad ke-20. Namun, di sinilah kita, menyaksikan tragedi lain terjadi, tanpa pertanggungjawaban," ujarnya, sambil menarik perbandingan antara situasi saat ini di Gaza dengan kekejaman sejarah yang mendapat kecaman global.
Sheikha Moza, yang telah lama memperjuangkan hak-hak masyarakat yang rentan melalui inisiatif pendidikannya, secara khusus menekankan dampak yang sangat buruk terhadap anak-anak Palestina. "Ini bukan hanya statistik atau korban jiwa. Ini adalah anak-anak yang dirampas masa kecilnya, impiannya, dan masa depannya. Kita telah mengecewakan mereka."
Pidatonya mendapat pujian luas dari kelompok-kelompok hak asasi manusia dan para aktivis di seluruh kawasan. Namun, hal ini juga menggarisbawahi rasa frustrasi yang meningkat di antara para pemimpin dan warga Arab, yang melihat tanggapan internasional tidak proporsional dibandingkan dengan krisis global lainnya.
Qatar telah lama menjadi pendukung vokal perjuangan Palestina, memberikan bantuan kemanusiaan dan dukungan diplomatik. Dalam menutup sambutannya, Sheikha Moza bersumpah bahwa Qatar akan melanjutkan upayanya untuk memberikan bantuan dan menyerukan keadilan, tetapi mendesak komunitas global untuk "sadar" akan realitas pengepungan yang sedang berlangsung.
“Anak-anak Gaza tidak bisa menunggu. Kita mesti bertindak, atau Sejarah akan menghakimi kita untuk kebungkaman kita.”
DOHA NEWS | MIDDLE EAST MONITOR
Pilihan Editor: Israel Tuding 3 Staf UNRWA yang Tewas dalam Serangan di Gaza adalah Anggota Hamas