TEMPO.CO, Jakarta - Iran pada Rabu pagi, 2 Oktober 2024, meyakinkan serangan misil ke Israel sudah selesai, kecuali jika ada provokasi lebih lanjut. Namun Tel Aviv dan Washington berjanji akan ada balasan terhadap Tehran di tengah kekhawatiran perang akan meluas.
Washington mengatakan akan bekerja sama dengan Israel untuk memastikan Iran mendapatkan konsekuensi atas serangan yang dilancarkan pada Selasa, 1 Oktober 2024. Dewan Keamanan PBB dijadwalkan menggelar rapat pada Rabu, 02 Oktober 2024, membahas situasi di Timur Tengah. Sedangkan Uni Eropa menyerukan agar segera dilakukan gencatan senjata.
“Tindakan kami sudah selesai, kecuali jika rezim Israel memutuskan melakukan pembalasan lebih lanjut. Pada skenario seperti itu, respon kami adalah kami akan semakin kuat,” kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi, Rabu pagi, 2 Oktober 2024.
Sebelumnya pada Rabu pagi, 2 Oktober 2024, Israel masih menjatuhkan bom ke wilayah pinggir Beirut, yang menjadi markas kelompok Hizbullah. Setidaknya tiga serangan diklaim mengenai target milik Hizbullah.
Asap tebal membumbung tinggi ke angkasa dari wilayah-wilayah pinggir Beirut. Israel sudah menerbitkan perintah evakuasi pada warga yang tinggal di area sekitar, yang saat ini sebagian besar sudah kosong setelah beberapa hari terjadi serangan besar-besaran.
Dalam serangan terbesarnya melawan Israel, Iran pada Selasa, 1 Oktober 2024, menembakkan lebih 180 rudal balistik ke Negeri Bintang Daud. Bunyi sirine terdengar ke penjuru Israel, bahkan sampai ke Yerusalem dan lembah sungai Jordan. Warga Israel berebut mencari tempat berlindung ke bungker saat serangan dilancarkan Iran.
Sampai berita ini diturunkan, tidak ada laporan korban jiwa. Namun satu orang dilaporkan tewas di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Kedutaan Besar Iran di Jakarta Mengecam Kematian Hassan Nasrallah karena Serangan Israel
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini