TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel, Selasa, 1 Oktober 2024, mengumumkan pasukannya telah masuk ke wilayah Lebanon untuk memulai serangan darat yang telah diantisipasi.
Di tengah kekurangan personel yang terus-menerus disebabkan oleh perang yang sedang berlangsung di Gaza, pihak pertahanan telah mulai memanggil kembali ribuan tentara cadangan yang sebelumnya dibebaskan.
Dalam sebuah pernyataan Bersama, seperti dilansir Times of Israel, 19 Agustus 2024, Pasukan Pertahanan Israel dan Kementerian Pertahanan menjelaskan bahwa keputusan untuk membatalkan demobilisasi tentara menyusul penilaian baru terhadap "ruang lingkup kegiatan tentara yang masih aktif dan pasukan cadangan, dan sebagai bagian dari proses yang direncanakan oleh IDF untuk meningkatkan cadangan anggota layanan."
IDF mengatakan bahwa mereka telah mulai memanggil warga Israel yang relevan yang bertugas dalam peran-peran penting, dan mereka yang layak untuk kembali bertugas sebagai cadangan akan melakukannya "sesuai dengan kebutuhan operasional."
Israel telah memanggil dua brigade pasukan cadangan ke Komando utara untuk membantu kegiatan operasional, termasuk serangan darat ini. Selama satu tahun berperang melawan Hamas, Israel telah kekurangan banyak personel karena tewas, gugur, kelelahan atau depresi.
Surat kabar Ibrani Yedioth Ahronoth pekan lalu mengatakan bahwa tentara Israel harus memanggil warga Israel yang telah diberhentikan dari militer beberapa tahun lalu, atau telah dibebaskan dari dinas selama beberapa tahun terakhir.
Sebuah surat kepada para prajurit cadangan mengatakan bahwa tentara telah berada dalam keadaan perang selama beberapa bulan, dan menambahkan bahwa untuk alasan keamanan, dan untuk memperluas lingkaran pelayanan, alasan-alasan yang membuat para prajurit cadangan dibebaskan dari dinas tidak lagi berlaku.
Seorang prajurit yang bertugas sebagai petugas medis di Batalyon Brigade 769 di utara antara tahun 2010 dan 2013 mengatakan: "Gagasan umumnya adalah bahwa akan ada perbedaan jika mereka mengirim surat ini 11 bulan yang lalu dan bukan sekarang. Sepertinya tentara telah kelelahan sampai batasnya, dan sekarang kami harus merekrut orang-orang baru yang akan datang, bukannya orang-orang yang kelelahan dan terluka."
"Saya merasa seperti telah direkrut menjadi tentara yang tidak memiliki rencana - di mana saya ditugaskan, ke mana saya akan pergi," katanya kepada surat kabar tersebut.
Apa Itu Tentara Cadangan Israel
Di Israel, semua warga negara yang berusia di atas 18 tahun, tanpa memandang jenis kelamin atau etnis, diwajibkan untuk menjalani wajib militer selama masa perang. Baik pria maupun wanita diwajibkan untuk menjalani wajib militer setidaknya selama 24 hingga 32 bulan.
Ada beberapa pengecualian untuk persyaratan ini, seperti wanita yang taat beragama, orang yang sudah menikah, dan mereka yang memiliki cacat mental atau fisik.
Mengingat sejarah Israel yang dikelilingi oleh negara-negara yang berpotensi bermusuhan dengan populasi yang jauh lebih besar, Israel telah mengembangkan sebuah sistem untuk memobilisasi pasukan siap tempur dalam jumlah besar secara cepat dalam keadaan darurat.
Karena itu, para perencana Israel selalu memandang pasukan cadangan sebagai pasukan tempur yang penting untuk setiap operasi besar, dan bukan sebagai pasukan tambahan.