TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan membalas serangan Iran ke wilayah Israel pada Selasa, 1 Oktober 2024, waktu setempat. Tehran sementara itu telah memperingatkan setiap upaya pembalasan akan menimbulkan kehancuran yang lebih besar dan meningkatkan kekhawatiran perang yang meluas.
Washington mengutarakan dukungan penuh pada Israel sebagai sekutu dekat. Sedangkan militer Iran mengatakan intervensi langsung oleh para pendukung Israel melawan Tehran sama dengan provokasi besar-besaran dan Iran tak akan tinggal diam saat kepentingannya di kawasan diusik.
Situasi di Timur Tengah telah mendorong naiknya harga minyak mentah dunia sebanyak 5 persen karena ada kekhawatiran bakal meletup perang antara Israel Iran. Dewan Keamanan PBB menjadwalkan rapat pada Rabu, 02 Oktober 2024, untuk membahas kondisi di Timur Tengah.
“Iran membuat sebuah kesalahan besar malam ini dan negara itu akan membayarnya,” kata Netanyahu.
Pasukan Garda Revolusi Iran mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas pembunuhan yang dilakukan Israel pada para pucuk pimpinan kelompok perlawanan Hizbullah dan Hamas serta agresi Israel di Lebanon.
Sebelumnya pada Rabu pagi, 2 Oktober 2024, Israel masih menjatuhkan bom ke wilayah pinggir Beirut, yang menjadi markas kelompok Hizbullah. Setidaknya tiga serangan diklaim mengenai target milik Hizbullah.
Asap tebal membumbung tinggi ke angkasa dari wilayah-wilayah pinggir Beirut. Israel sudah menerbitkan perintah evakuasi pada warga yang tinggal di area sekitar, yang saat ini sebagian besar sudah kosong setelah beberapa hari terjadi serangan besar-besaran.
Dalam serangan terbesarnya melawan Israel, Iran pada Selasa, 1 Oktober 2024, menembakkan lebih 180 rudal balistik ke Negeri Bintang Daud. Bunyi sirine terdengar ke penjuru Israel, bahkan sampai ke Yerusalem dan lembah sungai Jordan. Warga Israel berebut mencari tempat berlindung ke bungker saat serangan dilancarkan Iran.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Iran Pastikan Serangan ke Israel Sudah Selesai, Kecuali Ada Provokasi Lagi
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini