TEMPO.CO, Jakarta - Hizbullah Lebanon dan Israel saling serang sejak Hizbullah mengumumkan dukungan kepada Palestina. Keduanya terlibat baku tembak harian di sepanjang Garis Biru sejak 8 Oktober 2023.
Serangan tersebut mengakibatkan ratusan korban luka dan sebagian besar di pihak Lebanon, khusus di bagian selatan. Teranyar, kedua meluncurkan serangan pada Minggu, 25 Agustus 2024.
Seperti diketahui, operasi militer Hizbullah Lebanon ke arah Israel sebagai bentuk solidaritas dengan serangan Hamas terhadap Israel. Israel kemudian membalas dengan menembakkan artileri berat ke arah Lebanon. Lantas, dimana saja lokasi serangan Hizbullah dan Israel yang terjadi baru-baru ini?
Dikutip dari Antara, Kelompok Hizbullah Lebanon telah meluncurkan 320 roket jauh ke dalam wilayah Israel pada Minggu, 25 Agustus 2024. Serangan itu merupakan bagian dari tahap pertama respons terhadap pembunuhan pemimpinnya, Fuad Shukur, oleh Tel Aviv. Diketahui, serangan militer Israel membunuh Fuad Shukr, komandan senior Hizbullah, di Beirut pada bulan lalu.
“Tahap pertama dari respons kami terhadap pembunuhan Shukur telah berhasil diselesaikan,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Dalam serangannya, Hizbullah menargetkan barak-barak dan lokasi-lokasi Israel untuk memfasilitasi lewatnya drone-drone penyerbu menuju wilayah entitas Israel. Mereka juga mencatat jumlah roket yang diluncurkan sejauh ini telah melampaui 320 dan menyerang posisi musuh.
Hizbullah menyatakan bahwa 11 lokasi militer Israel menjadi sasaran, termasuk pangkalan Meron, Zaatoun, Al-Sahl, Nafah, Yarden, dan Ein Zeitim, serta kamp Kela, UF, Ramot Naftali, Neve Ziv, dan Zarura, semuanya berlokasi di Israel Utara. Adapun roket yang digunakan dalam penyerangan ini adalah Roket Katyusha.
Roket ganda Katyusha adalah sejenis artileri roket yang pertama kali dibuat oleh Uni Soviet dan diterjunkan pada masa Perang Dunia II. Peluncur roket ganda seperti ini mampu mengirimkan ledakan ke area target lebih cepat daripada artileri pada umumnya, tetapi dengan tingkat akurasi yang rendah dan waktu reload yang lebih lama.
Di antara target utama serangan Hizbullah adalah pangkalan Glilot dekat Tel Aviv dan tempat Unit 8200 beroperasi. Unit 8200 adalah unit pengumpulan informasi utama Direktorat Intelijen Militer Israel. Selain Hizbullah, Hamas juga meluncurkan serangan ke Israel. Pada Minggu, 25 Agustus 2024 malam, sirene berbunyi di Rishon Letsiyon, Israel bagian tengah, kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Satu proyektil telah diidentifikasi melintas dari Jalur Gaza selatan dan jatuh di area terbuka. Sayap bersenjata Hamas mengatakan telah menembakkan roket "M90" ke Tel Aviv.
Di sisi lain, tentara Israel menyerang Lebanon selatan dengan serangan udara skala besar yang mereka sebut sebagai "serangan pencegahan". Israel mengatakan 100 jetnya mengebom ribuan lokasi peluncuran Hizbullah di Lebanon selatan setengah jam sebelum peluncuran Hizbullah yang direncanakan. Serangan ini untuk melindungi warga Israel dari Hizbullah. Israel secara bersamaan melancarkan lebih dari 40 serangan udara di 17 wilayah dan kota di Lebanon Selatan.
Israel mengklaim bahwa mereka berhasil mencegah Hizbullah meluncurkan serangan Israel utara. Kendati demikian, Hizbullah menolak pernyataan Israel bahwa serangan kelompok tersebut telah digagalkan dengan serangan pencegahan. Hizbullah juga mengatakan bahwa mereka mampu meluncurkan drone sesuai rencana.
KHUMAR MAHENDRA | ANTARA | DEWI RINA CAHYANI | MICHELLE GABRIELA
Pilihan editor: Lima Fakta Israel dan Hizbullah Saling Serang, Ada Aroma Balas Dendam