TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Iran tak benar-benar akan menyerang Israel. Meski demikian, ia menegaskan bahwa Amerika Serikat tetap berkomitmen membela Israel jika terjadi serangan Iran.
Kirby mengatakan bahwa sulit untuk memprediksi kemungkinan serangan tetapi Gedung Putih menanggapi retorika Iran dengan serius. "Kami yakin mereka masih dalam posisi siap untuk melancarkan serangan jika ingin melakukannya, itulah sebabnya kami memiliki postur kekuatan yang ditingkatkan di wilayah tersebut," katanya.
“Pesan kami kepada Iran konsisten, telah dan akan tetap konsisten. Pertama, jangan lakukan itu. Tidak ada alasan untuk meningkatkannya. Tidak ada alasan untuk memulai semacam perang regional. Kedua, kami akan siap membela Israel jika itu terjadi,” ujar Kirby.
Iran telah bersumpah untuk memberikan tanggapan keras terhadap pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Pemimpin Hamas itu tewas saat ia mengunjungi Teheran akhir bulan lalu. Israel dituduh berada di balik terbunuhnya Haniyeh. Israel tidak membenarkan atau membantah keterlibatannya, tetapi pejabat AS mengatakan militer Israel berada di balik pembunuhan tersebut.
Untuk membantu Israel, AS mempertahankan dua kelompok penyerang kapal induk di Timur Tengah, serta satu skuadron jet tempur F-22 tambahan.
Kirby mengatakan pasukan tersebut akan tetap ada selama AS merasa perlu mempertahankannya untuk membantu mempertahankan Israel dan mempertahankan pasukan serta fasilitas kami di kawasan tersebut. Ia tetap optimistis akan terjadi kesepakatan gencatan senjata Gaza untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 10 bulan. Ia juga mengatakan 108 sandera Israel yang tersisa bisa segera dipulangkan.
Menurut dia, proses pembicaraan gencatan senjata di Gaza konstruktif. Ia menolak menyalahkan pihak mana pun atas kebuntuan ini, dan mengatakan kesepakatan akan memerlukan kompromi dan kepemimpinan oleh Israel dan Hamas.
“Pihak-pihak masih terlibat dan itu hal yang baik,” katanya. “Fakta bahwa kita telah beralih ke tingkat lain di sini dengan kelompok kerja yang sekarang ada di Doha, itu bukan hal yang buruk. Itu berarti bahwa pihak-pihak masih berunding. Itu berarti bahwa masih ada harapan bahwa kita dapat menyelesaikan beberapa detail terakhir ini dan melangkah maju.”
“Hamas masih diwakili dalam diskusi kelompok kerja ini dan itu hal yang baik. Tidak ada yang benar-benar keluar dari proses ini.”
AL ARABIYA