TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa negara di dunia pernah mengalami praktik penjajahan atau kolonialisme. Kolonialisme adalah fenomena politik dan ekonomi yang dilakukan banyak negara Eropa yang bersaing untuk menguasai, mengeksploitasi, dan menaklukan negara lain di berbagai sektor, termasuk sumber daya alam.
Bicara soal kolonialisme, ada beberapa negara yang tercatat tidak pernah menjadi sasaran penjajahan. Secara spesifik, berikut daftar negara yang tidak pernah dijajah bangsa Eropa melansir dari World Atlas:
1. Bhutan
Bhutan didirikan sebagai negara merdeka setelah pemberontakan yang menyebabkan pemisahannya dari Kekaisaran Tibet pada 1634. Kerajaan Inggris mengincar Bhutan selama 200 tahun yang berakhir pada penguasaan hampir seperlima wilayah pada 1865. Namun, Bhutan berhasil mempertahankan kemerdekaan dan diakui oleh Inggris dalam Perjanjian Punakha pada 1910. Perjanjian itu menetapkan Inggris mengakui Bhutan sebagai negara merdeka, tetapi kebijakan luar negerinya tetap dikendalikan.
2. Iran
Inggris tidak pernah menjajah Iran, tetapi tetap menguasai banyak sumber dayanya selama beberapa periode dalam sejarah. Setelah terjadi perang Inggris-Persia pada 1857, Shah yang berkuasa di Iran memberikan beberapa konsesi kepada Inggris, termasuk hak untuk menanam dan menjual tembakau Persia.
Pemberian izin kemudian dibatalkan setelah gerakan protes dan menjadi katalis bagi Revolusi Konstitusional Persia pada 1906. Revolusi itu membentuk parlemen Iran dan membatasi kekuasaan Shah yang bersekutu dengan Inggris.
3. Nepal
Pada awal 1800-an, Nepal dan Inggris bersaing memperebutkan wilayah di Subbenua India, sehingga memicu peperangan. Perang berakhir dengan penguasaan Inggris di sebagian besar wilayah, tetapi Nepal tetap mempertahankan statusnya sebagai negara merdeka.
4. Cina
Konfrontasi Cina dengan Inggris terjadi dalam bentuk Perang Candu. Inggris sangat bergantung pada teh asal Cina, sedangkan Cina mengimpor banyak opium yang membuat banyak warganya menjadi kecanduan.
Pada akhirnya, Cina melarang penjualan opium sehingga menjadi pukulan telak bagi Inggris. Hal itu lantas memicu dua perang besar yang disebut sebagai Perang Candu dengan akhir berupa penandatanganan beberapa kesepakatan, di antaranya pemberian konsesi perdagangan dan wilayah kepada negara-negara Barat, termasuk mengambil alih kendali Hong Kong.
5. Jepang
Pada 1963 Jepang memberlakukan Sakoku untuk mengisolasi warganya dari seluruh dunia. Kebijakan yang membatasi pergerakan dan perdagangan untuk melindungi kedaulatan Jepang itu berlangsung selama hampir 220 tahun dan berakhir ketika ekspedisi militer Amerika Serikat yang dikenal sebagai Ekspedisi Perry.
Ekspedisi Perry yang dikomandoi Komodor Matthew Perry yang diperintah Presiden Fillmore bertujuan mengakhiri Sakoku dan membuka pasar perdagangan bagi dunia luar. Perry menuju Jepang dengan tujuan untuk membangun pelabuhan bagi Amerika Serikat, sehingga membuka keran perdagangan yang lebih besar dengan negara-negara Barat.
6. Korea
Korea tidak pernah dijajah bangsa Eropa, tetapi pernah berseteru dengan Jepang pada 1910. Penjajahan itu berlangsung selama 35 tahun dan termasuk yang paling singkat karena menjadi salah satu negara terakhir di dunia yang dijajah.
Korea Selatan dibebaskan setelah Jepang menyerah selama Perang Dunia II. Dengan kekalahan Jepang atas pasukan Sekutu, Korea menjadi negara merdeka.
7. Afganistan
Afganistan tidak pernah secara resmi berada di bawah kekuasaan negara-negara Barat, tetapi menjadi sasaran invasi, mulai dari Inggris, Amerika Serikat, dan Rusia. Inggris berperang melawan Afganistan dalam tiga pertempuran dan berhasil mengambil kembali kendali atas kebijakan luar negerinya setelah perang ketiga. Namun, Uni Soviet menginvasi Afganistan pada 1979. Kemudian, Amerika Serikat menduduki wilayah negara itu pada 2001 dan menarik diri pada 2021 setelah bernegosiasi dengan Taliban.
8. Ethiopia
Pada 1913, Eropa telah menduduki lebih dari 90 persen wilayah Afrika. Namun, Ethiopia tetap menjadi salah satu dari beberapa negara di Afrika yang tidak dijajah oleh bangsa Eropa.
Inggris pernah menyerbu Ethiopia sebagai respon atas penculikan misionaris Inggris oleh Kaisar Tewodros II. Tewodros meminta bantuan militer Inggris guna melawan kelompok revolusioner di negaranya, tetapi tidak mendapat tanggapan, sehingga menahan misionaris sebagai upaya untuk mewujudkan permintaannya. Inggris pun menginvasi Ethiopia dalam peristiwa yang disebut sebagai Ekspedisi Inggris ke Abyssinia. Invasi itu berhasil menyelamatkan sandera.
9. Arab Saudi
Arab Saudi adalah bagian dari Kekaisaran Ottoman selama ratusan tahun. Pada 1915, Inggris menandatangani Perjanjian Darin dengan Abdulaziz Al Saud.
Perjanjian tersebut menetapkan Arab Saudi sebagai protektorat Inggris. Sebagai balasannya, Inggris membantu Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lainnya merdeka dari Kekaisaran Ottoman serta secara resmi berdiri pada 1932.
10. Thailand
Thailand yang dikenal sebagai Kerajaan Siam pada abad ke-19 terletak di antara Burma yang diperintah Inggris dan Indocina (sekarang Vietnam, Kamboja, dan Laos) yang dikuasai Prancis. Dalam upaya menghentikan penjajahan, Raja Chulalongkorn dari Siam berhasil mempengaruhi aliansi Inggris-Prancis, sehingga sebagian besar negaranya terbebas dari dominasi Eropa.
Sumber: worldatlas.com
Pilihan editor: Paus Fransiskus Pulang ke Vatikan Hari Ini, Naik Singapore Airlines
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini