TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga audit PricewaterhouseCoopers atau PwC berencana memberhentikan sekitar 1.800 karyawan di Amerika Serikat. Pemutusan hubungan kerja ini adalah gelombang terbesar pertama sejak 2009.
Pemutusan hubungan kerja tersebut, yang memengaruhi sekitar 2,5 persen dari tenaga kerja AS, mencakup berbagai peran, mulai dari rekanan hingga direktur pelaksana, dan berbagai layanan yaitu bisnis, audit, dan pajak. Pemutusan hubungan kerja tersebut terutama difokuskan pada operasi konsultasi dan produk serta teknologi AS, dengan sekitar setengah dari karyawan yang terkena dampak berkantor di luar negeri.
Restrukturisasi, yang mencakup perubahan signifikan pada grup teknologinya, terjadi saat firma menghadapi perlambatan permintaan untuk beberapa layanan konsultasinya.
Pemimpin PwC AS Paul Griggs mengumumkan restrukturisasi dan PHK terhadap staf dalam sebuah memo. Pengumuman yang dibuat pada 11 September itu juga mengakui peringatan sedih atas hilangnya lima orang rekannya dalam serangan tahun 2001.
Perkembangan ini menandai perubahan signifikan bagi PwC, yang telah menghindari PHK di AS sejak 2009. Perusahaan lain seperti Ernst & Young (EY), Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG), dan Deloitte sudah melakukan PHK massal lebih dulu.
Restrukturisasi ini akan membuat produk dan tim teknologi PwC terintegrasi lebih dalam ke lini bisnis masing-masing. Perubahan ini merupakan bagian dari perombakan struktural yang lebih luas yang diprakarsai oleh Paul Griggs, yang mengambil alih jabatan sebagai pemimpin PwC di Amerika Serikat pada bulan Mei.
Tim Grady, Direktur Operasional PwC AS, mengatakan, PHK dilakukan agar perusahaan tetap kompetitif di masa depan. "Kami terus mentransformasi berbagai area di firma kami dan menyelaraskan tenaga kerja untuk mendukung strategi dengan lebih baik," ujar Grady,
Sementara itu, kantor PwC di Cina juga menghadapi krisis setelah kehilangan klien utamanya, Country Garden Holdings. Kerugian ini terjadi di tengah penyelidikan atas peran PwC dalam mengaudit China Evergrande Group, yang dituduh melakukan penipuan senilai US$ 78 miliar.
Akibatnya, PwC di Cina telah menerapkan langkah-langkah pemotongan biaya dan PHK. Pada 5 September, lebih dari 50 perusahaan Cina termasuk Bank of China, telah mencoret PwC sebagai auditor mereka atau membatalkan rencana untuk mempekerjakannya kembali.
Country Garden mengutip kegagalan PwC dalam memenuhi tenggat waktu penerbitan laporan keuangan tahun 2023 yang diaudit sebagai alasan keputusannya.
REUTERS | NDTV
Pilihan editor: Kim Jong Un Pamer Sedang di Pabrik Senjata Nuklir Korea Utara