TEMPO.CO, Jakarta - Yahya Sinwar berkirim telegram kepada pemimpin Hizbullah Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah. Ia berterima kasih atas dukungan kelompoknya dalam konflik dengan Israel, demikian dilansir Hizbullah pada Jumat, 12 September 2024.
Hizbullah adalah pendukung utama Hamas yang langsung melancarkan serangan-serangan ke Israel sejak selama hampir setahun dalam konflik di perbatasan Lebanon-Israel yang terjadi bersamaan dengan perang Gaza. Hizbullah mengatakan bahwa serangan-serangannya bertujuan untuk mendukung Palestina.
Berikut isi surat Sinwar kepada Nasrallah:
Berterima kasih untuk ucapan belasungkawa atas kematian Haniyeh
Sinwar berterima kasih kepada Nasrallah untuk surat yang ia kirimkan yang menyatakan belasungkawa atas kematian Ismail Haniyeh, mantan pemimpin Hamas yang terbunuh di Teheran pada bulan Juli dalam sebuah pembunuhan yang secara luas diyakini dilakukan oleh Israel.
"Kami, dalam Gerakan Perlawanan Islam Hamas, menerima dengan penuh penghargaan dan kebanggaan surat ucapan selamat dan belasungkawa dari Anda untuk para syuhada dan rekan-rekan pejuang kami dalam Jihad dan Perlawanan, almarhum pemimpin dan pejuang kemerdekaan Tuan Ismail Haniyeh, kepala Biro Politik gerakan ini, dan rekannya, saudara Wasim Abu Shaaban," demikian isi surat tersebut.
Haniyeh, kata Sinwar, gugur sebagai syuhada di tengah-tengah Operasi Banjir Al Aqsa, "salah satu pertempuran paling terhormat yang diperjuangkan oleh rakyat Palestina" untuk "bergabung dengan barisan para pemimpin yang mati syahid, bersatu dengan anak-anak dan cucu-cucunya, dan memenuhi pengorbanan besar yang dilakukan oleh rakyat kami di Gaza, Tepi Barat, al-Quds, dan wilayah-wilayah Palestina yang terjajah."
"Ini menegaskan bahwa darah para pemimpin dan pejuang kemerdekaan kita tidak lebih berharga daripada darah rakyat kita dan bahwa darah yang berharga ini dan iring-iringan para syuhada yang terhormat ini akan meningkatkan kekuatan dan ketangguhan kita dalam menghadapi penjajahan Zionis Nazi," tegas pemimpin Hamas tersebut.