Tokoh India Sukses di AS
Usha Vance adalah seorang panitera hukum untuk Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts dan kemudian menjadi pengacara di firma hukum AS Munger, Tolles & Olson LLP. Ia mengundurkan diri setelah J.D. Vance diumumkan Donald Trump sebagai calon wakil presiden dari Partai Republik.
Seorang anggota keluarga dekatnya yang tinggal di India yang menghadiri pernikahan mereka di Kentucky pada 2014 mengaitkan kesuksesan Usha Vance dengan "pola pikir bahwa seseorang harus mencapai sesuatu, memiliki gelar dari lembaga-lembaga terkemuka".
"Grup WhatsApp keluarga kami dibanjiri pesan sejak nama J.D. Vance diumumkan," ujar anggota keluarga tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya untuk menghindari perhatian publik karena ketertarikan terhadap keluarga tersebut meningkat di media. "Saya mengiriminya pesan ucapan selamat dan menyampaikan harapan terbaik saya. Dia juga sangat gembira."
Orang tua Usha Vance dan saudara perempuannya di Amerika Serikat tidak menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.
Media India telah memuji Usha Vance sebagai yang terbaru di antara beberapa orang Amerika yang berasal dari India yang meraih ketenaran, termasuk Wakil Presiden AS Kamala Harris, CEO Microsoft Satya Nadella, CEO Google Sundar Pichai, dan mantan kandidat presiden dari Partai Republik Nikki Haley dan Vivek Ramaswamy, yang merupakan teman sekelas J.D. dan Usha Vance di Yale Law.
Dalam film Netflix tahun 2020 yang diangkat dari memoar J.D. Vance, karakter Usha Vance menggambarkan bagaimana ayahnya memulai dari nol saat pertama kali pindah ke Amerika Serikat.
"Dia datang ke sini tanpa membawa apa-apa," kata karakter yang diperankan oleh Freida Pinto, seorang aktor India yang terkenal sebagai pemeran utama wanita dalam film "Slumdog Millionaire" yang meraih penghargaan Oscar. "Dia harus menemukan jalannya sendiri."
REUTERS
Pilihan Editor: Trump Berjanji Melindungi Arab Saudi Bila Terpilih Jadi Presiden