Bagaimana proses evakuasi keempat sandera?
Noa Argamani ditahan di lokasi lain, di sebuah bangunan yang menghadap ke jalan sempit yang dipenuhi pepohonan.
Di sana, sebuah truk berhenti, didukung oleh tentara yang menembak di tempat, menewaskan satu orang di pintu masuk gedung. Dari rekaman yang ditinjau Al Jazeera, tidak ada senjata yang terlihat di dekat atau pada orang yang terbunuh.
Sebuah tangga dipanjangkan dari truk untuk memungkinkan para tentara memanjat masuk ke sebuah apartemen melalui balkon.
Semua laporan yang dikumpulkan Al Jazeera mengindikasikan bahwa tentara Israel menembaki orang-orang yang terlihat di gedung-gedung yang mereka masuki, serta di jalan-jalan yang dilalui tentara.
Untuk mendukung operasi di darat, tentara Israel dilaporkan memindahkan kendaraan lapis baja dari sisi lain Jalan Salah al-Din di perbatasan antara kamp-kamp pengungsi Nuseirat dan Bureij.
Pada titik tertentu selama penyerbuan, lebih banyak tentara Israel mendarat dengan helikopter di pantai Gaza, tidak jauh dari dermaga yang dibangun oleh Amerika Serikat.
Analisis menunjukkan bahwa ini adalah untuk memberikan bantuan, jika diperlukan dan untuk mengevakuasi para tawanan.
Setelah keempat orang tersebut diambil, konvoi truk dan kendaraan sipil yang menyamar keluar dari kamp menuju laut, mengambil jalan Nuseirat.
Dari sana, keempat orang tersebut dinaikkan ke helikopter militer Israel dan lepas landas, meninggalkan pembantaian di belakang ketika penduduk Nuseirat yang kebingungan mencoba memahami apa yang telah terjadi.
Apa yang dilakukan orang-orang di Nuseirat ketika kengerian ini berakhir?
Para korban luka dibawa ke Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa di Deir Balah, yang dengan cepat membanjiri fasilitas medis dan kamar mayat.
Sebuah video yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan beberapa petugas medis yang tersisa di rumah sakit berdiri di tengah-tengah orang yang tak terhitung jumlahnya yang tergeletak di lantai, kesakitan, berdarah, dan berteriak.
Petugas medis yang berada di tengah-tengah gambar terlihat sangat lemah. Dia tidak bisa lagi bergerak karena ada begitu banyak pasien yang terbaring di setiap inci persegi lantai keramik, tidak ada tempat baginya untuk menapakkan kakinya.
Dalam waktu satu jam, ketika para staf dengan panik berusaha merawat korban luka yang sangat banyak, rumah sakit menerima perintah evakuasi dari militer Israel. Rumah sakit tersebut berada di area yang sebelumnya ditetapkan oleh militer Israel sebagai zona aman.
Namun, operasi yang dianggap oleh Israel dan sekutu internasionalnya sebagai sebuah kesuksesan besar ini tidak hanya menewaskan banyak warga Palestina, tetapi juga beberapa sandera.