TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan – perempuan warga negara asing yang bergabung dengan kelompok radikal Islamic State atau ISIS membuat kegaduhan di kamp penampungan al-Hol di utara Suriah. Wartawan Reuters yang melakukan peliputan di sana pada Jumat, 8 Maret 2019, menemukan para perempuan itu mencoba menyerang orang – orang yang mereka sebut kafir.
“Mereka (perempuan asing anggota ISIS) meneriaki kami kafir karena kami tak memakai cadar. Mereka juga mencoba memukul kami,” kata seorang perempuan asli Suriah yang tinggal di kamp al-Hol, sebuah kamp penampungan bagi perempuan dan anak-anak setelah dievakuasi dari basis terakhir ISIS di timur Suriah.
Perempuan-perempuan yang berpakaian gamis hitam dan bercadar berkumpul di balik sebuah pagar yang terkunci.
“Perempuan warga negara asing yang bergabung dengan ISIS melempar batu dan menyumpahi masyarakat Irak dan Suriah, bahkan anak-anak pun ikut meneriaki,” kata seorang pasukan keamanan di kamp tersebut.
Pasukan keamanan yang berjaga terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke udara. Dalam sebuah kesempatan mereka menggunakan taser untuk menenangkan seorang militan perempuan ISIS.
Baca: Jadi Istri ISIS, Pengacara Upayakan Bawa ke Inggris Bayi Begum
Perempuan – perempuan warga negara asing yang bergabung dengan kelompok radikal Islamic State atau ISIS membuat kegaduhan di kamp penampungan di utara Suriah. Sumber: Reuters
Wilayah Baghouz, Suriah, merupakan basis pertahanan ISIS terakhir di negara itu setelah bertahun-tahun mencoba menegakkan negara kekhalifhan di Suriah dan Irak. Saat ini penyerangan ke wilayah itu melambat karena banyaknya orang – orang yang keluar dari wilayah itu. Sebagian besar dari mereka adalah para pengikut ISIS dan dikirim ke kamp al-Hol yang sebelumnya sudah penuh sesak dengan masyarakat Suriah dan Irak yang kehilangan tempat tinggal mereka.
Baca: Bayi Shamima Begum Istri Militan ISIS Meninggal
Pada Jumat, 8 Maret 2019, PBB mengatakan Setidaknya 62 ribu orang sudah membanjiri kamp al-Hol, dimana jumlah ini melebihi kapasitas. Lebih dari 90 persen mereka yang baru datang adalah perempuan dan anak-anak.
Petugas di kamp mengatakan mereka tidak memiliki lagi cukup tenda-tenda penampungan, makanan atau obat-obatan. Petugas sosial pun memperingatkan bahaya penyebaran penyakit dan anak-anak yang meninggal dalam perjalanan ke kamp tersebut.
Otoritas Kurdi Suriah yang mengendalikan kamp al-Hol mengatakan kamp itu telah ditutup bagi perempuan warga negara asing yang bergabung dengan ISIS.
Ratusan militan ISIS telah menyerahkan diri. Namun pasukan SDF sangat yakin militan yang beraliran keras masih bersembunyi di Baghouz dan siap bertempur hingga titik darah penghabisan. Sebelum penyerangan terakhir ke Baghouz dilakukan, SDF memperkirakan ada sekitar 800 militan ISIS dan 2 ribu istri militan ISIS serta anak-anak mereka di wilayah itu.