TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan pendudukan Israel menargetkan dan menembak seorang aktivis hak asasi manusia dan warga negara Amerika-Turki di kepala, Jumat, 6 September 2024, ketika ia secara damai memprotes perluasan permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki.
Aysenur Ezgi Eygi, 26 tahun, seorang aktivis HAM keturunan Amerika-Turki, tiba di Tepi Barat pada Selasa, 3 September 2024, untuk menjadi sukarelawan Gerakan Solidaritas Internasional (ISM) sebagai bagian dari kampanye untuk melindungi para petani Palestina dari kekerasan para pemukim Israel dan IDF.
Eygi adalah relawan ISM ketiga yang dibunuh oleh IDF, setelah Rachel Corrie pada 2004 dan Tom Hurndall pada 2005.
"Seorang aktivis solidaritas Amerika tiba di rumah sakit dengan luka tembak di kepala, dan kami mengumumkan kesyahidannya sekitar pukul 14.30," kata direktur Rumah Sakit Rafidia di Nablus, Fouad Nafaa, pada Jumat.
Pada Juli, para relawan asing yang membantu para petani Palestina di Tepi Barat yang diduduki diserang dan dianiaya oleh para pemukim Israel, dan beberapa di antaranya harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis atas luka-luka yang mereka derita, demikian pernyataan para aktivis pada Minggu.
Delapan relawan, yang sebagian besar adalah warga Amerika, diserang oleh sekelompok pemukim Israel yang terdiri dari 11 pemukim dari pemukiman ilegal Esh Kodesh ketika sedang bekerja di kebun zaitun dekat desa Palestina Qusra, kata David Hummel, seorang sukarelawan Amerika-Jerman.
"Kami berdiri di sana dengan damai, bukan ancaman bagi siapa pun ketika mereka mulai mendatangi kami dan mendorong kami ke jalan setapak," katanya kepada AFP, seraya menambahkan, "Mereka mulai menyerang dan memukuli kami semua dengan tongkat dan pipa besi, dan mereka juga melempari kami dengan batu."
Hummel menggambarkan serangan tersebut sebagai "sangat kejam" dan menunjukkan kepada AFP memar-memar yang dideritanya setelah para pemukim memukuli kaki, lengan, dan rahangnya.
Hamas mengutuk Kejahatan Israel
Gerakan Perlawanan Hamas mengeluarkan pernyataan yang mengutuk keras kejahatan Israel yang menyebabkan tewasnya Eygi. Mereka menekankan bahwa ini adalah perpanjangan dari pembunuhan yang dilakukan Israel dengan sengaja menargetkan relawan internasional di wilayah Palestina yang diduduki.