TEMPO.CO, Jakarta - Angin topan Yagi pada Sabtu, 7 September 2024, bergerak ke arah utara pantai Vietnam setelah mengoyak Provinsi Hainan di selatan Cina. Topan Yagi adalah badai paling dahsyat yang berupa hujan lebat, kilat dan angin kencang.
Pada Jumat, 6 September 2024, topan Yagi telah memicu terjadinya tanah longsor di Provinsi Hainan dengan sapuan angin sekitar 234 kph. Badai telah membuat pohon-pohon tumbang dan jalan-jalan terendam banjir. Listrik yang melayani lebih dari 800 ribu rumah, terputus akibat dampak topan Yagi.
Sampai Sabtu, 07 September 2024, tidak ada laporan korban tewas atau korban luka-luka. Namun lebih dari 10 juta jiwa warga di Provinsi Hainan tidak bisa kemana-mana. Seluruh transportasi umum yang saling terhubung masih rusak.
Topan Yagi terbentuk di laut sebelah timur Filipina pada 1 September 2024. Topan semakin menguat dan telah menjadi sebuah badai tropis yang menyapu seluruh wilayah Luzon yakni pulau paling padat penduduknya di Filipina. Di Luzon, topan Yagi menewaskan setidaknya 16 orang dan 13 orang luka-luka.
Pada akhir pekan ini, kekuatan topan Yagi dramatis menguat hingga menjadi badai tropis paling kuat di dunia pada 2024 setelah badai atlantik Beryl yang masuk kategori 5. Topan Yagi juga tercatat sebagai badai paling buruk di Pasifik pada tahun ini.
Sampai Sabtu, 07 September 2024, pukul 10 pagi, topan Yagi berputar-putar ke arah utara Vietnam melintasi Teluk Tonkin. Menurut otoritas meteorologi Cina, kecepatan maksimum angin dari topan Yagi sudah sedikit longgar ke topan kategori tiga yang sebelumnya kategori 4 dengan kecepatan angin sekitar 187 kph
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Geliat SKK Migas Dukung Energi Bersih
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini