TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin pada Jumat, 6 September 2024, memperingatkan tidak ada satu pun kemampuan yang dapat mengubah keuntungan Kyev dalam perang Ukraina. Peringatan itu disampaikan Austin setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak negara-negara Barat agar tentara Ukraina diizinkan menggunakan senjata rudal jarak jauh untuk menyerang Rusia.
Dalam pertemuan rutin Ukraina dengan sekutu-sekutunya di pangkalan udara Ramstein milik Amerika Serikat di Jerman, Zelensky berulang kali menyampaikan permohonannya pada negara-negara Barat agar mensuplai lebih banyak rudal-rudal jarak jauh dan mencabut larangan penggunaan senjata itu oleh tentara Ukraina yang ingin menghantam target-target seperti lapangan terbang di dalam wilayah Rusia.
Menurut Austin, Washington dan sekutu-sekutunya akan terus memberikan dukungan pada Ukraina dalam memerangi invasi Rusia. Amerika Serikat lagi-lagi siap mengucurkan bantuan keamanan sebesar USD250 juta (Rp3.8 triliun). Akan tetapi, Austin tampak kurang setuju dengan gagasan mengizinkan serangan lebih jauh ke dalam wilayah Rusia menggunakan senjata dari negara-negara Barat karena itu bisa menjadi game-changer.
Austin mengakui Rusia sudah memindahkan pesawat yang melepaskan bom luncur ke Ukraina melampaui (kecanggihan) rudal ATACM buatan Amerika Serikat.
“Tidak ada satu pun kemampuan yang bisa menentukan perang ini,” kata Austin
Austin menilai Ukraina sebenarnya sudah punya sejumlah kemampuan seperti drone, menghantam sejumlah target di dalam wilayah Rusia di luar jangkauan ATACM dan rudal Strom Shadow buatan Inggris. Jerman sebelumnya juga berjanji akan mensuplai tambahan 12 unit howitzers self-propelled ke Kyev. Sedangkan Kanada, berencana dalam beberapa bulan ke depan mengirim 80.840 roket kecil udara serta 1.300 hulu ledak.
Masa jabatan presiden terpilih Ukraina berakhir pada Mei, namun Zelensky tetap menjabat karena negara tersebut berada di bawah darurat militer. Aparat pertahanan Ukraina telah mengalami beberapa perubahan sejak awal invasi, termasuk dengan dicopotnya panglima militer Valerii Zaluzhnyi, yang digantikan oleh Oleksandr Syrskii awal tahun ini.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Geliat SKK Migas Dukung Energi Bersih
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini