TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada Sabtu, 7 September 2024, diurutan pertama berita tentang kegiatan Paus Fransiskus di Papua Nugini selama tiga hari. Sebelumnya Sri Paus berada di Indonesia sebagai bagian dari tur lawatannya ke Asia Tenggara.
Diurutan kedua top 3 dunia, berita tentang Amerika Serikat yang secara terbuka mengakui tidak ada satu pun kemampuan yang dapat mengubah keuntungan Kyev dalam perang Ukraina. Hal itu disampaikan Austin setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak negara-negara Barat agar tentara Ukraina diizinkan menggunakan senjata rudal jarak jauh untuk menyerang Rusia.
Berikut top 3 dunia selengkapnya:
1. Minggu, Paus Fransiskus Kunjungi Warga Argentina di Kota Terpencil Papua Nugini
Paus Fransiskus akan tiba di salah satu komunitas Katolik paling terpencil di dunia di Papua Nugini pada Minggu, 8 September 2024, untuk disambut oleh sekelompok misionaris Argentina yang berencana menyambutnya dengan segelas "mate", minuman herbal tradisional Amerika Selatan.
Paus, 87 tahun, yang berasal dari Buenos Aires ini sedang melakukan lawatan selama 12 hari ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura, yang sebagian bertujuan untuk memacu aksi global dalam mengatasi perubahan iklim.
Kunjungannya selama tiga hari di Papua Nugini diakhiri dengan kunjungan sore hari ke Vanimo, sebuah kota berpenduduk sekitar 14 ribu jiwa di dekat perbatasan dengan Indonesia. Kota ini tidak dapat diakses melalui jalan darat dari sebagian besar wilayah negara itu dan pihak berwenang harus mengirimkan mobil Paus dengan tongkang dari ibu kota Port Moresby.
Paus Fransiskus mengunjungi Vanimo sebagian karena kehadiran kelompok misionaris Argentina, Institute of the Incarnate Word, di keuskupan Vanimo. Pastor Agustin Prado, salah satu misionaris, mengatakan hubungan antara Vanimo dan Vatikan dimulai setelah saudaranya, Pastor Martin, memimpin sekelompok umat ke Roma pada 2019
Baca selengkapnya di sini
2. Lloyd Austin Sebut Tak Ada Kecanggihan Senjata Apapun yang Bisa Membawa Keuntungan pada Kyev dalam Perang Ukraina
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin pada Jumat, 6 September 2024, memperingatkan tidak ada satu pun kemampuan yang dapat mengubah keuntungan Kyev dalam perang Ukraina. Namun begitu, Washington dan sekutu-sekutunya akan terus memberikan dukungan pada Ukraina dalam memerangi invasi Rusia.
Amerika Serikat bahkan siap mengucurkan bantuan keamanan sebesar USD250 juta (Rp3.8 triliun). Akan tetapi, Austin tampak kurang setuju dengan gagasan mengizinkan serangan lebih jauh ke dalam wilayah Rusia menggunakan senjata dari negara-negara Barat karena itu bisa menjadi game-changer.
Baca selengkapnya di sini
3. Reaksi atas Penembakan Aktivis HAM AS di Tepi Barat oleh Tentara Israel
Pasukan pendudukan Israel menargetkan dan menembak seorang aktivis hak asasi manusia dan warga negara Amerika-Turki di kepala, Jumat, 6 September 2024, ketika ia secara damai memprotes perluasan permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki.
Aysenur Ezgi Eygi, 26 tahun, seorang aktivis HAM keturunan Amerika-Turki, tiba di Tepi Barat pada Selasa, 3 September 2024, untuk menjadi sukarelawan Gerakan Solidaritas Internasional (ISM) sebagai bagian dari kampanye untuk melindungi para petani Palestina dari kekerasan para pemukim Israel dan IDF
Eygi adalah relawan ISM ketiga yang dibunuh oleh IDF, setelah Rachel Corrie pada 2004 dan Tom Hurndall pada 2005. Sebelumnya pada Juli 2024, para relawan asing yang membantu para petani Palestina di Tepi Barat yang diduduki, diserang dan dianiaya oleh para pemukim Israel. Beberapa di antaranya harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis atas luka-luka yang mereka derita, demikian pernyataan para aktivis pada Minggu.
Baca selengkapnya di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini