TEMPO.CO, Jakarta - Tunisa mendesak negara-negara Arab dan muslim memboikot seluruh produk Amerika Serikat menyusul keputusan Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Koalisi Tunisia juga meminta duta besar Amerika Serikat diusir.
"Reaksi alami dari pendukung Palestina adalah memboikot seluruh produk Amerika Serikat," kata juru bicara koalisi, Hamma Hammami.
Baca: AS Evakuasi Staf Kedutaannya di Libya ke Tunisia
Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi. presstv.ir
"Seruan lainnya, tutup kedutaan besar Amerika Serikat di Tunisa dan negara-negara Arab serta mengusir seluruh duta besarnya. Ini langkah serius terhadap pemerintahan Amerika Serikat," ucapnya seperti dikutip Middle East Monitor.
Unjuk rasa pecah di ibu kota Tunisa, Tunis, menentang keputusan Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Aksi jalanan tersebut digalang oleh Front Popular dan Sekretaris Jenderal Partai Arus Popular, Zouhair Hamdi.
Baca: Peraih Nobel dari Tunisia: Akhiri Konflik Melalui Dialog
Sejumlah pemimpin Muslim dari berbagai negara berdoa bersama penulis Prancis-Yahudi Marek Halter dan Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon saat melakukan tur Eropa ke lokasi serangan teroris yang terjadi baru-baru ini, di Brussels, Belgia, 10 Juli 2017. Kegiatan ini diikuti sejumlah Imam dari berbagai negara termasuk Prancis, Belgia, Inggris dan Tunisia serta perwakilan komunitas agama lainnya. REUTERS/Francois Lenoir
Dalam pidato aksinya, Hamdi menekankan pada pentingnya memperluas dan mendiversifikasi dukungan Tunisia terhadap isu Palestina. Keputusan Amerika Serikat pekan lalu dianggap momen penting memberikan dukungan penuh kepada Palestina.