Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peraih Nobel dari Tunisia: Akhiri Konflik Melalui Dialog  

image-gnews
Ouded Bouchamaoui, peraih Nobel Perdamaian tahun 2015 dari Tunisia. TEMPO/Maria Hasugian
Ouded Bouchamaoui, peraih Nobel Perdamaian tahun 2015 dari Tunisia. TEMPO/Maria Hasugian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peraih Nobel Perdamaian tahun 2015 dari Tunisia, Ouded Bouchamaoui mengatakan dia meyakini bahwa dialog adalah satu-satunya jalan untuk mengakhiri konflik secara damai.

Keyakinan itu yang membuat Bouchamoui dan tiga rekannya memediasi terbentuknya dialog nasional dalam penyelesaian konflik yang dikenal sebagai Revolusi Melati 2011.

Baca:
Suu Kyi Tolak Bertemu Menlu Malaysia jika Bahas Rohingya
Dilarang Ikut Rapat, Wapres Filipina Mundur dari Kabinet

Transisi Tunisia menuju demokrasi pun berjalan dengan damai. Menurut Bouchamaoui, proses dialog yang dilakukan selama 3-4 tahun mampu meyakinkan pihak-pihak yang berkonflik untuk mendukung penyelesaian Revolusi Melati dengan cara damai.

"Dialog menghormati semua suara. Kami dapat bersama-sama membangun masa depan kami. Bagi saya, ini perjalanan yang berat dan pengalaman yang indah," kata Bouchamaoui saat berkunjung ke Kantor Staf Kepresidenan didampingi Duta Besar Tunisia untuk Indonesia Mourad Belhassen, Senin, 5 Desember 2016.

Perempuan pengusaha yang saat ini menjabat Presiden Konfederasi Industri, Perdagangan, dan Kerajinan tangan mengatakan rakyat Tunisia sekarang merasakan manfaat dari proses dialog dalam mengakhiri revolusi. "Namun, saya di sini tidak untuk mengajari Anda, tapi mendiskusikannya," ujarnya.

Revolusi Melati merebak di Tunisia karena dipicu masalah korupsi, kemiskinan, tekanan politik dan berujung pada mundurnya Presiden Zine al-Abidine Ben Ali pada Januari 2011. Konflik kekerasan terjadi hingga perpecahan antara pemimpin Islam dengan pemimpin sekuler.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki yang memimpin pertemuan dengan Bouchamaoui mengatakan Indonesia perlu belajar dari Tunisia untuk membangun demokrasi pluralistik. Indonesia masih berproses agar demokrasi bekerja untuk kepentingan rakyat, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan mengurangi tingkat korupsi.

Pelajaran yang patut dipetik dari pengalaman Tunisia, menurut Teten, adalah kelompok-kelompok yang bertikai di Tunisia dapat duduk bersama untuk membicarakan masa depan mereka, membuat kelompok buruh dapat mencari titik temu bersama dengan kelompok bisnis.

Duta besar Tunisia untuk Indonesia, Mourad Belhassen memuji Bouchamaoui sebagai pengusaha perempuan Tunisia yang berhasil membangun dialog politik yang sangat berharga untuk diketahui banyak orang.

Bouchamaoui diganjar Nobel perdamaian pada 2015 bersama tiga rekannya yang disebut sebagai Kuartet Dialog Nasional Tunisia. Kuartet ini meliputi 4 perwakilan lembaga masyarakat sipil Tunisia yakni, Organisasi Buruh (General Labor Union), Konfederasi Industri, Perdagangan, dan Kerajinan Tangan Tunisia, Liga Hak Asasi Manusia Tunisia, dan Pengacara Tunisia (Tunisian Order of Lawyers).

Mengutip NPR.ORG, 9 Oktober 2015, saat perwakilan Komisi Nobel Perdamaian menelepon Bouchamaoui untuk menanyakan siapa pemimpin Kuartet Dialog Nasional Tunisia, Bouchamaoui menjawab, “Ini kolaborasi. Kami melakukannya bersama-sama, kami berempat."

MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

20 hari lalu

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham (tengah)/Tempo-Mitra Tarigan
BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.


Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

20 hari lalu

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto menjelaskan soal integrasi sistem TikTik Shop dan Tokopedia di kantornya, Jakarta Selatan pada Rabu, 3 April 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.


Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

22 hari lalu

Pengunjung mengunjungi salah satu stan pameran kerajinan tangan Inacraft 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu 28 Februari 2024. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, mengklaim Indonesia memiliki pangsa pasar sekitar 1,25 persen dalam industri kerajinan di dunia. TEMPO/Tony Hartawan
Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

Menteri Teten mengatakan bahwa RUU Perkoperasian untuk penguatan kelembagaan.


Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

22 hari lalu

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ketika ditemui di Smesco Jakarta pada Kamis, 30 November 2023. TEMPO/Riri Rahayu.
Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta penundaan sertifikasi halal UMKM ditunda.


KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

27 hari lalu

KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menegaskan komitmennya untuk mengembangkan startup di empat sektor unggulan, yakni agribisnis, akuakultur, bisnis ramah lingkungan, dan teknologi.


Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

29 hari lalu

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ketika ditemui di Smesco Jakarta pada Kamis, 30 November 2023. TEMPO/Riri Rahayu.
Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan industri knalpot aftermarket punya potensi ekonomi besar.


Teten Masduki Bidik Kerja Sama Penguatan Produksi Pangan dan KUKM di Vietnam

33 hari lalu

Teten Masduki Bidik Kerja Sama Penguatan Produksi Pangan dan KUKM di Vietnam

Indonesia tengah berfokus mengembangkan beberapa inisiatif hilirisasi, baik produk pertanian, perikanan, peternakan, hingga perkebunan berbasis koperasi.


Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

35 hari lalu

Minyak Makan Merah. Unair
Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin minyak makan merah atau M3 bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.


Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

40 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

Presiden Jokowi mengatakan, minyak makan merah akan menjadi tren dalam urusan goreng-menggoreng, Kementerian Koperasi bangun banyak pabriknya.


Teten Minta Permudah Sertifikasi Halal UMKM, Ada Jalur Hijau Makanan Berbahan Halal

46 hari lalu

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki saat membuka acara Cerita Nusantara: Unveiling the Story of Indonesia Artistry di Jakarta, Selasa, 28 November 2023/Foto: Doc. MenKopUKM
Teten Minta Permudah Sertifikasi Halal UMKM, Ada Jalur Hijau Makanan Berbahan Halal

Teten menyarankan masa penundaan atau kemudahan untuk pelaku usaha mendapatkan sertifikasi halal produknya.