TEMPO.CO, Brussel -- Uni Eropa meminta Saad al-Hariri agar segera kembali ke Lebanon dan mendesak semua kekuatan pollitik termasuk Arab Saudi untuk fokus pada urusan domestik Lebanon.
Pengunduran diri Hariri, yang dilakukan lewat siaran televisi dari Riyadh, membuat persaingan antara kelompok Iran yang berbasis Syiah dan Arab Saudi yang berbasis Sunni mengemuka belakangan ini.
Baca: Hariri: Saya Bebas di Arab Saudi dan Segera Balik ke Lebanon
"Kami meminta semua kekuatan politik untuk fokus pada urusan domestik Lebanon dan apa yang bisa mereka berikan untuk kepentingan warga negara. PM Hariri agar segera kembali ke negaranya dan menjalankan pemerintahan persatuan untuk fokus pada pencapaian domestik," kata Federica Mogherini kepada media, Senin, 13 Nopember 2017.
Baca: Hariri Tuding Iran Biang Kisruh di Lebanon
Federica mengatakan Uni Eropa berharap agar tidak ada intevensi terhadap campur tangan nasional. Ini agar tidak ada kepentingan yang masuk ke dalam konflik regional di Lebanon. Federica mengatakan ini seusai mengikuti pertemuan para menteri luar negeri 28 negara-negara Uni Eropa di Brussel, Belgia.
Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-Yves Le Drian, mengaku merasa khawatir terhadap situasi di Lebanon saat ini. "Kami mengkhawatirkan stabilitas, dan integritas di wilayah ini," kata Le Drian. Le Drian mendukung upaya semua pihak menciptakan kebebasan bergerak untuk semua tokoh-tokoh publik.
Menteri Luar Negeri Jerman, Sigmar Gabriel, juga meminta Hariri segera kembali ke Lebanon. Sedangkan politikus Luxembourg, Jean Asselborn, mengatakan gangguan stabilitas bisa menimbulkan gangguan di Timur Tengah. "Krisis penyanderaan, jika itu yang terjadi dengan Perdana Menteri Lebanon di Saudi Arabia, bisa menjadi kabar kurang baik di daerah ini,"
REUTERS