TEMPO.CO, Ankara - Kelompok hak asasi dan aktivis media memuntahkan kritik kepada pemerintah Turki setelah otoritas negeri itu membeslah Zaman, koran terbesar di negara tersebut. Zaman, media massa yang dikaitkan dengan gerakan pemimpin ulama Fetullah Gulen, memiliki pengaruh kuat melawan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Kantor berita pemerintah, Anadolu, dalam laporannya, Jumat, 4 Maret 2016, menyebutkan pihak berwenang mendapatkan perintah dari pengadilan untuk memberangus Zaman sebagaimana permintaan jaksa Istanbul. Namun pemerintah tidak bersedia memberikan tanggapan atas laporan tersebut.
Jaksa menuduh koran itu beserta para pendukungnya memberikan dukungan terhadap apa yang mereka sebut "organisasi teroris Fethullahis atau struktur negara paralel (FETO/PDY), sebuah organisasi yang dipimpin oleh Gulen.
Pemberangusan terhadap Zaman berlangsung beberapa jam setelah polisi menahan pengusaha yang dituding mendanai operasional koran ini. "Jaksa menuduh loyalis Gulen adalah kaum teroris," tulis Anadolu dalam laporannya.
Adapun Erdogan menuduh Gulen sedang berkonspirasi menjatuhkan pemerintahannya melalui jalan membangun jaringan pendukungnya di pengadilan, kepolisian, dan media. Gulen menolak segala tudingan tersebut.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN