TEMPO.CO, Jakarta - Tim medis melaporkan serangan Israel ke Gaza pada Selasa, 1 Oktober 2024, menewaskan 37 orang. Militer Israel beralasan serangan mereka untuk menargetkan tempat-tempat yang digunakan Hamas untuk memberikan arahan (komando).
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 13 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, gugur dalam dua serangan udara Israel yang mengantam dua rumah di Nuseirat, Gaza. Belum ada komentar dari Tel Aviv perihal dua serangan udara ini.
Tim medis mengatakan Israel juga melancarkan serangan udara ke sebuah sekolah di Tuffah yang dijadikan keluarga-keluarga di Gaza untuk tempat berlindung. Serangan itu setidaknya menewaskan tujuh orang. Militer Israel berkeras serangan udara mereka menargetkan anggota Hamas, yang diduga beroperasi dari gedung yang dulu adalah sekolah Al Shejaia. Militer Israel juga menuduh Hamas telah menggunakan populasi warga sipil dan fasilitas sipil untuk tujuan militer. Tuduhan Israel itu dibantah Hamas.
Pada Selasa, 1 Oktober 2024, dua serangan berbeda Israel menewaskan lima warga Gaza di Rafah yakni perbatasan Jalur Gaza dengan wilayah pinggir Gaza City. Adapun di Khan Younis, enam warga Gaza tewas dalam sebuah serangan Israel yang menghantam sebuah tenda yang digunakan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal untuk berlindung.
Beberapa jam kemudian, serangan udara menyerang sebuah kendaraan di barat Khan Younis yang juga menewaskan enam orang. Rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan sebuah kendaraan yang hancur dan terbakar. Reuters belum bisa memverifikasi rekaman video yang beredar tersebut.
Sementara itu, analisis gabungan yang dilakukan Oxfam dan Action on Armed Violence (AOAV) pada Selasa, 1 Oktober 2024, mengungkapkan adanya peningkatan tajam jumlah kematian warga sipil di Gaza akibat serangan Israel selama setahun terakhir, melampaui jumlah korban konflik global lainnya dalam dua dekade terakhir. Menurut laporan tersebut, lebih dari 6 ribu perempuan dan 11 ribu anak-anak terbunuh akibat tindakan militer Israel, yang merupakan rekor suram jumlah korban sipil di zona konflik.
Angka-angka ini melampaui rekor sebelumnya, termasuk 2.600 perempuan terbunuh di Irak pada 2016 dan 4.700 anak-anak terbunuh setiap tahunnya pada tahun-tahun awal perang Suriah. Data tersebut menyoroti dampak buruk dari perang Gaza, yang terus berlanjut tanpa jeda. Senjata peledak rata-rata menyerang infrastruktur sipil setiap tiga jam sejak konflik dimulai.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Iran Pastikan Serangan ke Israel Sudah Selesai, Kecuali Ada Provokasi Lagi
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini