TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Politik Tertinggi Yaman, pemerintahan Yaman yang dikuasai Houthi, mendukung serangan Republik Islam Iran ke Israel. Dia menilai lusinan rudal balistik yang ditembakkan Iran ke berbagai sasaran militer Israel pada Selasa malam, 1 Oktober 2024, sebagai tindakan yang sah sebagai respons terhadap agresi militer Negeri Yahudi.
“Operasi ini sah sebagai cara membela diri dan tindakan yang perlu untuk mendisiplinkan entitas kriminal Israel,” kata Mahdi Al-Mashat, Ketua Dewan Politik Tertinggi Yaman dan pemimpin militer Houthi, dalam pernyataan yang dikutip Almasirah, media Yaman, pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Al-Mashat memperingatkan Amerika untuk tidak campur tangan dalam situasi ini. “Kami ingatkan agar Amerika tidak bermain api. Kejahatan Israel tak boleh lolos dari hukuman,” kata dia.
Al-Mashat mengatakan bahwa Yaman akan membalas jika Amerika mengambil keputusan sembrono. “Kami siap menghalangi Amerika jika mereka memutuskan untuk melakukan tindakan bodoh apa pun,” ujarnya, seraya menekankan bahwa baik Israel maupun Amerika tidak akan diizinkan untuk mengisolasi atau menargetkan bagian mana pun dari dunia Arab dan Islam yang menandakan perlawanan berkelanjutan terhadap intervensi asing di kawasan tersebut.
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) meluncurkan puluhan rudal balistik ke pangkalan militer dan intelijen utama Israel di Tel Aviv. Tindakan ini sebagai tanggapan atas tewasnya Ismail Haniyah, pemimpin Hamas; Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah; dan Abbas Nilforoushan, komandan Pasukan Dirgantara IRGC. Mereka mengklaim 90 persen rudal mengenai sasaran.
IRGC mengatakan bahwa serangan itu sejalan dengan hak negara untuk membela diri yang sah sesuai dengan Piagam PBB dan sebagai tanggapan atas meningkatnya kejahatan rezim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap rakyat Lebanon dan Gaza.
Pilihan editor: