TEMPO.CO, Jakarta - Listrik di beberapa area di Taiwan pada Rabu, 2 Oktober 2024, padam dampak topan Krathon yang mulai masuk ke wilayah tersebut. Bukan hanya itu, ratusan penerbangan sudah dibatalkan dan sekolah-sekolah, perkantoran serta pasar keuangan ditutup sementara. Prakiraan cuaca menyebutkan topan Krathon bakal menyapu wilayah pantai Taiwan yang berupa naiknya gelombang air laut dan hujan lebat.
Otoritas di kota pelabuhan Kaohsiung bersiaga dan meminta warga untuk sebaiknya tidak keluar rumah dan menghindari area laut, sungai dan gunung. Sapuan topan Krathon mengingatkan pada musibah angin topan Thelma pada 1977 yang menewaskan 37 orang dan menghancurkan Kota Kaohsiung yang berpopulasi 2.7 juta jiwa
Badan prakiraan cuaca Taiwan mengatakan kendati kekuatan topan Krathon sudah melemah, namun ancaman muncul dari tingginya gelombang air laut, angin kencang dan hujan lebat. Wali kota Kaohsiung, Chen Chi-mai, mengatakan topan Krathon akan benar-benar melemah saat menyentuh wilayah daratan Taiwan. Walau begitu, hujan lebat masih akan terjadi, begitu pula angin kencang.
“Ketika topan Krathon bergerak ke utara nantinya, angin kembali kuat lagi sehingga ancaman pada Kota Kaohsiung masih tetap ada. Warga tidak boleh menganggap ini enteng,” kata Chen.
Seluruh aktivitas di kota dan kabupaten seluruh Taiwan diliburkan, begitu pula pasar keuangan. Penerbangan domestik banyak yang dibatalkan dan 246 penerbangan internasional juga ditunda. Lebih dari 10 ribu orang sudah dievakuasi, yang sebagian besar di wilayah selatan dan timur.
Angin topan sering menyapu wilayah pegunungan di Taiwan dan menyebar ke wilayah padat penduduk di pantai timur Taiwan yang menghadap ke Pasifik. Namun topan Krathon diperkirakan bisa menyebabkan tanah longsor, mendarat di wilayah daratan Taiwan area barat.
Sedangkan Tropical Storm Risk memperingatkan angin topan Krathon diperkirakan akan meningkat kekuatannya menjadi sebuah badai kategori 4 yang dengan kecepatan angin bisa lebih dari 220 kmh. Topan ini cukup langka karena bergerak dengan kekuatan penuh ke wilayah daratan arah barat Taiwan.
“Dampak topan ini bisa semakin besar,” kata Gene Huang, ahli prakiraan cuaca dari CWA, yang menyoroti ancaman topan ke arah barat daya. Huang pun memperingatkan warga agar bersiap menghadapi angin kencang dengan kekuatan lebih dari 150 kmh.
Perahu-perahu yang akan berlayar ke Taiwan sudah diminta untuk membatalkan. Sebelumnya pada Juli 2024, angin topan Gaemi yang menyapu Taiwan menewaskan setidaknya 11 orang
Sumber : reuters
Pilihan editor: Iran Pastikan Serangan ke Israel Sudah Selesai, Kecuali Ada Provokasi Lagi
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini