Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Israel Membunuh Hassan Nasrallah dengan Bantuan Mata-mata Iran

image-gnews
Lokasi markas besar Hizbullah tempat Hassan Nasrallah terbunuh pada Jumat, 28 September 2024. Foto: Pasukan Pertahanan Israel
Lokasi markas besar Hizbullah tempat Hassan Nasrallah terbunuh pada Jumat, 28 September 2024. Foto: Pasukan Pertahanan Israel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama berbulan-bulan Israel mempersiapkan serangan untuk membunuh Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah. Bantuan mata-mata Iran memastikan keberhasilan operasi militer itu. Bagaimana operasi militer itu dilakukan?

Target pertama Israel sebenarnya adalah markas besar Hizbullah di Dahieh, Beirut selatan. Hizbullah diduga membangun tiga gedung dengan ruang bawah tanah yang dirancang khusus untuk menyimpan senjata strategis dan bangunan sipil di atasnya bertindak sebagai perisai. “53 meter. Itulah jarak antara sekolah PBB dan markas bawah tanah Hizbullah tempat Hassan Nasrallah disingkirkan bersama 20 lebih teroris lainnya,” kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Minggu, 29 September 2024 waktu setempat.

Menurut paparan Laksamana Muda Daniel Hagari, Juru Bicara IDF, dalam pernyataan pers pada Jumat, 27 September 2024, sebelum serangan dilakukan, fasilitas penyimpanan senjata itu terletak di lantai parkir gedung. “Cara rudal disimpan di bangunan-bangunan ini memungkinkan rudal tersebut dipindahkan dan diluncurkan ke luar bangunan dalam hitungan menit,” katanya.

Tiga gedung itu adalah komplek bangunan Al Salam, Laylaki, dan Monir Shadid. “Penghuni gedung-gedung berikut di lingkungan Hadath itu harus pindah sejauh mungkin dari gedung-gedung tersebut sebelum serangan,” kata Hagari memberi peringatan melalui siaran IDF pada Jumat siang. “Dalam waktu dekat kami akan menyerang senjata yang disimpan di bawah gedung-gedung tersebut. Ledakan karena rudal dapat merusak struktur dan berpotensi menyebabkannya runtuh."

“Israel berusaha sekuat tenaga. Mereka tidak mau meleset dari sasaran mereka,” kata sumber keamanan Lebanon kepada Le Parisien, surat kabar Prancis, pada Sabtu, 28 September 2024. Menurutnya, Israel diberitahu oleh seorang mata-mata Iran pada Jumat sore tentang kedatangan Nasrallah ke markas tersebut.

Serangan pada Jumat malam itu menyasar bunker yang dijaga ketat dan terletak lebih dari 18 meter di bawah tanah. Pada hari itu Nasrallah dan petinggi Hizbullah lainnya berkumpul di sana untuk membahas strategi melawan Israel. “Kami mendapat informasi intelijen bahwa Nasrallah sedang bertemu dengan teroris senior, dan kami bertindak sesuai dengan itu,” kata Letnan Kolonel Nadav Shoshani, juru bicara IDF, kepada Wall Street Journal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pesawat F-35 Israel, yang dilengkapi dengan bom penghancur bunker, dikirim ke langit Beirut. Dalam operasi yang disebut sebagai serangan terbesar di pusat kota dalam sejarah Israel itu, pesawat itu menjatuhkan hampir 80 ton peledak, termasuk sekitar 85 bom penghancur bunker khusus yang dirancang untuk menembus jauh ke dalam bangunan berbenteng. Amunisi ini, yang mampu menembus hingga 30 meter tanah atau enam meter beton bertulang, digunakan untuk menembus pertahanan bunker dan memastikan ketepatan serangan.

“Semua yang kami rencanakan dilaksanakan dengan tepat, tanpa kesalahan, baik dalam intelijen, perencanaan, dengan pesawat, dan operasi itu sendiri. Semuanya berjalan lancar,” kata komandan Skuadron ke-69 Angkatan Udara Israel, seperti dikutip Times of Israel.

Serangan itu menewaskan Nasrallah dan sedikitnya 20 orang lainnya dan melukai sekitar 100 orang. Hizbullah membenarkan bahwa Nasrallah tewas dalam serangan itu. Mereka juga mengatakan bahwa dua komandan seniornya, Ali Karaki dan Nabil Qaouk, juga tewas bersama Nasrallah.

Jenazah Nasrallah belakangan ditemukan dalam keadaan utuh di lokasi serangan. Menurut sumber Reuters, tubuh Nasrallah tidak mengalami luka-luka dan tampaknya penyebab kematiannya adalah trauma tumpul akibat kekuatan ledakan.

Pilihan editor:

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

14 menit lalu

Donald Trump,  bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Trump Tower di New York City, 27 September 2024. Shannon Stapleton/Reuters
Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

Donald Trump membuat pernyataan kontroversial terkait rencana Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.


Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

3 jam lalu

Para pelayat menyalati jenazah seorang warga Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 10 September 2024. REUTERS/Mohammed Salem/File Photo
Militer Israel Bunuh Komandan Perang Sayap Bersenjata Hamas

Militer Israel mengklaim telah membunuh salah satu komandan Brigade Al Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas.


Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

4 jam lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.


Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

5 jam lalu

Sistem antirudal Iron Dome Israel mencegat roket setelah Iran menembakkan salvo rudal balistik, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel, 1 Oktober 2024 REUTERS/Amir Cohen
Peran Besar Amerika Dalam Penggunaan Iron Dome

Dalam pembangunan Iron Dome, Israel mendapat banyak bantuan Amerika


Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

8 jam lalu

Bocah Palestina Ahmed Al-Deeb, yang mengalami luka bakar parah di wajah, menunggu untuk dipasangi masker wajah transparan 3D, di klinik Medecins Sans Frontieres (MSF) di Kota Gaza 8 Februari 2021. REUTERS/Mohammed Salem
Dokter Lintas Batas Ajukan 7 Tuntutan pada Israel dan Amerika Serikat

Dokter Lintas Batas prihatin selama satu tahun, sekutu Israel terus memberikan dukungan militer, sementara anak-anak di Gaza dibunuh secara massal


Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

9 jam lalu

Papan iklan dengan gambar pemimpin Hamas yang baru dilantik, Yahya Sinwar, dipajang di sebuah gedung di jalan di Teheran, Iran, 12 Agustus 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Ketika Krisis Gaza Meluas ke Lebanon, di Mana Pemimpin Hamas Yahya Sinwar?

Israel masih belum mampu melacak keberadaan Yahya Sinwar setelah setahun berperang.


Israel Diserang Rentetan Rudal Hizbullah, Netanyahu Segera Berlindung

11 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di hadapan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-79 di markas besar PBB di New York, AS, 27 September 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Israel Diserang Rentetan Rudal Hizbullah, Netanyahu Segera Berlindung

Hizbullah memperluas wilayah operasinya dengan memasukkan permukiman baru, di antaranya Qisarya yang diduduki tempat Netanyahu tinggal.


Menelisik 2 Ledakan Dekat Kedubes Israel di Denmark, Apa Hasil Penyelidikan Aparat?

17 jam lalu

Kendaraan polisi terlihat saat petugas polisi menyelidiki dua ledakan di dekat kedutaan Israel di Kopenhagen, Denmark, 2 Oktober 2024. Ritzau Scanpix/via REUTERS
Menelisik 2 Ledakan Dekat Kedubes Israel di Denmark, Apa Hasil Penyelidikan Aparat?

Dua ledakan diduga bom terjadi di Kedutaan Besar Israel di Kopenhagen, Denmark. Upaya penyelidikan masih berlangsung hingga akhir pekan ini.


Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

18 jam lalu

Orang-orang membawa barang-barang mereka sambil berjalan di atas reruntuhan, setelah serangan Israel, di perlintasan perbatasan Masnaa dengan Suriah, di Lebanon, 4 Oktober 2024. Warga Lebanon melarikan diri dari Lebanon karena konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel. REUTERS/Mohamed Azakir
Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

Sebanyak 25 WNI yang tinggal di Lebanon telah dievakuasi dan berada di tempat yang aman. Evakuasi WNI selanjutnya sedang direncanakan.


Khotbah Jumat Ali Khamenei: Serangan Rudal Iran terhadap Israel 'Legal' dan 'Sah'

19 jam lalu

Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, Ayatollah Sayid Ali Khamenei. Foto: Kantor Pelestarian dan Publikasi Karya-karya Ayatollah Sayid Ali Khamenei
Khotbah Jumat Ali Khamenei: Serangan Rudal Iran terhadap Israel 'Legal' dan 'Sah'

Di tengah-tengah kabar ia disembunyikan, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei muncul dalam khotbah Jumat di Teheran.