TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara di Eropa tengah kewalahan mengatasi banjir pada Selasa malam, 17 September 2024. Para relawan dan personel darurat bekerja sepanjang malam hingga Rabu untuk memperkuat kota Wroclaw di Polandia untuk mengatasi banjir. Sementara Hungaria membuka bendungan saat perdana menteri memperingatkan bahwa sedang terjadi masa kritis akibat banjir.
Ini adalah banjir terburuk yang melanda Eropa tengah dalam setidaknya dua dekade. Banjir telah meninggalkan jejak kerusakan dari Rumania hingga Polandia, menyebarkan lumpur dan puing-puing di kota-kota, menghancurkan jembatan, menenggelamkan mobil dan membuat pemerintah serta pemilik rumah menanggung tagihan kerusakan yang mencapai miliaran dolar.
"Banyak hal terjadi malam ini," kata Perdana Menteri Polandia Donald Tusk dalam pertemuan tanggap darurat di Wroclaw. "Kami memerlukan informasi segera dari tempat-tempat yang dilanda banjir besar."
Kota-kota di sebelah selatan Wroclaw, seperti Lewin Brzeski, telah merasakan dampak dari banjir. Penduduk setempat terpaksa berjalan menerjang air setinggi pinggang atau mencari perlindungan di atap pintu masuk blok-blok apartemen.
Di Hungaria, pihak berwenang membuka bendungan di barat laut negara itu untuk menyalurkan air dari sungai Lajta ke reservoir darurat, dalam upaya melindungi kota Mosonmagyarovar.
Di ibu kota Budapest, ketinggian air Sungai Donau diperkirakan masih mencapai sekitar atau sedikit di atas 8,5 meter, kemungkinan pada hari Jumat atau Sabtu.
"Akibat hujan lebat dan banjir, situasinya kritis di seluruh Eropa Tengah," kata Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban dalam sebuah posting di platform media sosial X pada Selasa malam.
Tahun lalu menjadi tahun terpanas dalam 125.000 tahun terakhir. "Menurut perkiraan terbaru, periode krusial bagi Hungaria akan dimulai besok (Rabu), jadi perlindungan banjir akan terus digalakkan.
Rekaman drone pada hari Selasa menunjukkan desa Venek di Hungaria, dekat Gyor di utara negara itu, tenggelam di bawah air. "Saya pikir ini ada hubungannya dengan perubahan iklim karena ini banjir yang terjadi secara tiba-tiba," kata Georg Bercsanyi, penduduk setempat yang berusia 51 tahun.
"Hujan turun selama empat hari di daerah tersebut, terutama di sekitar Wina di Austria. Itulah sebabnya kami mengalami tingkat air yang tinggi sekarang."
Di Republik Ceko, permukaan air sebagian besar surut, tetapi sungai-sungai masih mencapai puncaknya di beberapa bagian Bohemia selatan.
Di daerah yang paling parah terkena dampak, penduduk setempat dan layanan darurat membersihkan sebagian jalur kereta api dari Praha ke Ostrava, yang juga berada di rute Wina-Warsawa, dan masih belum beroperasi, begitu pula beberapa jalur kereta api dan jalan sekunder.
Menteri Keuangan Zbynek Stanjura mengatakan pada hari Selasa bahwa ia ingin parlemen menyetujui amandemen anggaran untuk memberi ruang bagi bantuan banjir. Ia mengatakan biaya untuk membenahi infrastruktur yang rusak akibat banjir diperkirakan mencapai US$ 4 miliar.
REUTERS