TEMPO.CO, Jakarta - Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager atau alat komunikasi penyeranta yang mematikan di seluruh Lebanon. Ledakan maut ini menewaskan sembilan korban jiwa, termasuk putra seorang anggota parlemen Hizbullah berusia delapan tahun, dan melukai Duta Besar Iran untuk Lebanon.
Ledakan tersebut, yang telah melukai sekitar 2.750 orang, dikaitkan dengan kemungkinan serangan Israel. Monitor perang menunjukkan bahwa 14 orang terluka di Suriah akibat ledakan pager Hizbullah
“Kami menganggap musuh Israel bertanggung jawab penuh atas agresi kriminal ini,” demikian pernyataan Hizbullah. Kelompok pejuang Lebanon menambahkan bahwa Israel “pasti akan menerima hukuman yang adil atas agresi berdosa ini”.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa, Hizbullah menuduh Israel “bertanggung jawab penuh” atas ledakan terkoordinasi tersebut. Kelompok militan tersebut telah berjanji akan melakukan pembalasan, dengan menegaskan bahwa Israel akan menghadapi konsekuensi atas dugaan agresi tersebut.
Menurut laporan Reuters, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tidak terluka dalam serangkaian ledakan pager di Lebanon, kata seorang pejuang senior Hizbullah pada Selasa.
Baca juga:
“Setelah memeriksa semua fakta, data terkini dan informasi yang tersedia mengenai serangan berdosa yang terjadi sore ini, kami menganggap musuh Israel bertanggung jawab penuh atas agresi kriminal ini, yang juga menargetkan warga sipil dan menyebabkan kematian sejumlah syuhada dan korban jiwa, melukai sejumlah besar orang dengan berbagai luka." bunyi pernyataan Hizbullah.
“Para martir dan korban luka kami adalah simbol perjuangan dan pengorbanan kami dalam perjalanan menuju Yerusalem, kemenangan bagi rakyat kami yang terhormat di Jalur Gaza dan Tepi Barat, dan dukungan lapangan yang berkelanjutan. Posisi kami dalam kemenangan, dukungan, dan sokongan terhadap perlawanan Palestina yang gagah berani akan tetap menjadi sumber kebanggaan bagi kami di dunia ini dan di akhirat,” tambah pernyataan itu.
“Musuh yang pengkhianat dan kriminal ini pasti akan menerima hukuman yang adil atas agresi berdosa ini, baik dia mengharapkannya atau tidak, dan Tuhan adalah saksi atas apa yang kami katakan.” pernyataan itu dibaca.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric menyatakan keprihatinan mendalam atas perkembangan yang meresahkan di Lebanon, dan menyoroti sifat situasi yang “sangat tidak stabil”, menurut laporan Reuters.
Pada Selasa, Dujarric menekankan kecaman PBB atas segala tindakan yang merugikan warga sipil, dan menggarisbawahi komitmen badan internasional tersebut untuk mengatasi krisis ini.
Pada Selasa, Israel telah mengumumkan perluasan tujuan perangnya di luar fokus awal terhadap Hamas, menyusul serangan kelompok militan tersebut pada tanggal 7 Oktober.
Strategi terbaru Israel kini mencakup mengatasi tindakan Hizbullah di sepanjang perbatasan utara dengan Lebanon.
“Kabinet keamanan politik memperbarui tujuan perang malam ini, sehingga mencakup bagian berikut: kembalinya penduduk wilayah utara dengan aman ke rumah mereka,” kata kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan pada Selasa pagi.
The New York Times melaporkan militer Israel menyelipkan bahan peledak di sejumlah pager buatan Taiwan untuk melakukan serangan massal pada Selasa terhadap anggota Hizbullah di Lebanon. Hal ini diungkapkan para pejabat Amerika Serikat yang mendapat penjelasan tentang serangan Israel di Lebanon tersebut.
Hizbullah telah memesan pager tersebut dari perusahaan Taiwan Gold Apollo, namun pager tersebut telah dirusak sebelum mencapai Lebanon, demikian klaim beberapa pejabat AS.
Sebagian besar pager tersebut adalah model AP924, meskipun tiga model Gold Apollo lainnya juga ada dalam pengiriman, menurut laporan tersebut.
Sedikitnya satu hingga dua ons (sekitar 30 hingga 60 gram) bahan peledak ditanam di samping baterai di setiap pager, kata dua sumber, sementara detonator juga tertanam yang dapat dipicu dari jarak jauh.
Saluran Sky News Arabia, mengutip sumber eksklusif, mengungkapkan hal senada. Mereka mengatakan perangkat komunikasi tersebut telah jatuh ke tangan Israel sebelum mencapai kelompok Hizbullah Lebanon.
Badan intelijen Israel, Mossad, menanam bahan peledak di baterai perangkat pager yang meledak pada Selasa di Lebanon, menewaskan sembilan orang dan melukai ratusan lainnya, menurut laporan media.
“Mossad berhasil mencegat perangkat komunikasi Hizbullah sebelum dikirimkan ke kelompok tersebut,” kata sumber tersebut kepada saluran tersebut.
Sumber tersebut mencatat bahwa agen mata-mata tersebut “memasang sejumlah bahan pentaerythritol tetranitrate (PETN) yang sangat mudah meledak di dalam baterai perangkat, yang diledakkan dengan meningkatkan suhu baterai.”
Operasi itu terjadi hanya sehari setelah utusan AS Amos Hochstein mengunjungi Israel dan memperingatkan Netanyahu agar tidak memicu eskalasi besar-besaran di Lebanon.
Pilihan Editor: Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon
REUTERS | ANADOLU