Senjata Jarak Jauh
Keputusan itu muncul di tengah perdebatan sengit mengenai kemungkinan penggunaan senjata jarak jauh yang dipasok AS dan Inggris oleh Ukraina untuk melawan Rusia.
Hal ini akan mendorong Moskow untuk mempertimbangkan negara-negara NATO untuk berperang secara "langsung" dengan Rusia jika pembatasan penggunaan senjata jarak jauh terhadap Ukraina untuk menyasar negara tersebut dicabut, Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Vassily Nebenzia mengatakan pada hari Jumat.
"Jika keputusan untuk mencabut pembatasan benar-benar diambil, itu berarti bahwa sejak saat itu negara-negara NATO melakukan perang langsung dengan Rusia," kata Nebenzia dalam sebuah pertemuan Dewan Keamanan PBB yang diminta oleh Rusia mengenai masalah penyediaan senjata oleh negara-negara Barat ke Kiev.
"Dalam hal ini, kami harus mengambil, seperti yang Anda pahami, keputusan yang relevan dengan semua konsekuensi yang akan ditanggung oleh para agresor Barat," tambahnya.
Diplomat Rusia itu juga menyatakan bahwa Amerika Serikat berusaha mengalihkan semua kesalahan ke pihak lain, tetapi tidak akan berhasil karena ada "informasi intelijen dari satelit AS dan Uni Eropa."
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy akan membahas pelonggaran pembatasan penggunaan senjata Barat oleh Ukraina dalam kunjungan mereka ke Kiev yang dimulai hari Rabu.
Kunjungan ini bertepatan dengan tekanan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terhadap sekutu-sekutu Baratnya untuk menyediakan lebih banyak senjata dengan pembatasan yang lebih sedikit.
REUTERS | AL MAYADEEN
Pilihan Editor: PM Polandia akan Umumkan Status Bencana Alam Seiring Peningkatan Banjir