Sederet Aktivis HAM Gugur Dibunuh Israel
Sebelumnya, ada sederetan aktivis internasional yang menemui nasib seperti Eigy. Mati di tangan Israel tanpa pertanggungjawaban sedikit pun. Sebut saja, Rachel Corrie yang meninggal dunia pada 20023 dibuldoser oleh tentara Israel karena menghalangi penghancuran rumah-rumah warga sipil tak berdosa di Rafah, Jalur Gaza. Rompi oranye terang yang dikenakannya untuk mengidentifikasi dirinya sebagai warga sipil, tidak dapat menyelamatkannya.
Tom Hurndall, mahasiswa jurnalistik asal Inggris, ditembak kepalanya oleh penembak jitu tentara Israel di tahun yang sama. Kesalahannya hanyalah ia mencoba menyelamatkan anak-anak Palestina di jalan. Dia tidak pernah sadarkan diri dan meninggal sembilan bulan kemudian di sebuah rumah sakit di London, pada 13 Januari 2004.
Kameramen Inggris James Miller,34, ditembak mati oleh seorang tentara dari unit Israel yang sama, hanya berjarak satu mil dari lokasi kejadian, tiga minggu setelah Hurndall ditembak.
Dia berada di Rafah saat membuat film dokumenter untuk sebuah saluran televisi Amerika Serikat. Hasil otopsi memastikan bahwa dia hampir pasti dibunuh oleh tentara Israel, meskipun pihak militer menyatakan sebaliknya.
Bukti video dengan jelas menunjukkan bahwa Miller dan timnya membawa bendera putih dan meneriaki tentara Israel bahwa mereka adalah wartawan Inggris.
Shireen Abu Akleh, seorang jurnalis dan koresponden Palestina-Amerika untuk Al Jazeera, terbunuh ketika meliput serangan militer Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada 11 Mei 2022. Dia dilarikan ke rumah sakit di Jenin dalam kondisi kritis, di mana dia dinyatakan meninggal tak lama kemudian.