Berterima kasih atas solidaritas di garis depan
"Tindakan Anda yang diberkati telah menunjukkan solidaritas Anda di garis depan Poros Perlawanan, mendukung dan terlibat dalam pertempuran," kata Sinwar kepada Nasrallah, menurut televisi al-Manar milik Hizbullah.
Sinwar belum pernah muncul di depan umum sejak serangan 7 Oktober, dan secara luas diperkirakan menjalankan perang dari terowongan-terowongan di bawah Gaza. Ini adalah kedua kalinya dalam minggu ini ia dilaporkan telah mengirim surat. Hamas mengatakan pada Selasa bahwa ia telah mengirim surat ucapan selamat kepada Presiden Aljazair Abdulmadjid Tebboune atas terpilihnya kembali.
Hizbullah adalah faksi yang paling kuat dalam aliansi kelompok-kelompok yang didukung Iran yang dikenal sebagai Poros Perlawanan, yang juga telah memasuki medan pertempuran dengan serangan-serangan dari Yaman dan Irak untuk mendukung Hamas selama perang Gaza.
Selama setahun terakhir, Israel telah menewaskan sekitar 500 pejuang Hizbullah, termasuk komandan militer tertinggi mereka, Fuad Shukr. Jumlah ini lebih besar dari jumlah korban Hizbullah dalam perang 2006 dengan Israel. Hizbullah mengatakan bahwa mereka tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang serangan 7 Oktober, yang direncanakan oleh Sinwar.
Permusuhan di perbatasan Lebanon-Israel telah memaksa puluhan ribu orang meninggalkan kedua sisi perbatasan. Risiko eskalasi telah membayangi.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada hari Selasa bahwa pasukan Israel hampir menyelesaikan misi mereka di Gaza dan fokus mereka akan beralih ke perbatasan Lebanon.
Para pemimpin Israel mengatakan bahwa mereka lebih memilih untuk menyelesaikan konflik melalui sebuah kesepakatan yang akan mendorong Hizbullah menjauh dari perbatasan. Hizbullah telah mengatakan bahwa mereka akan terus bertempur selama perang Gaza masih berlangsung.
Janji untuk tetap teguh
Faksi Perlawanan, ia menggarisbawahi, akan "tetap teguh seperti biasanya di jalan kesetiaan kepada darah para syuhada."
"Prinsip-prinsip luhur yang dianjurkan oleh Haniyeh akan tetap teguh, membimbing Gerakan kami dan para pejuang Perlawanan kami," tambah surat itu, menjelaskan bahwa prinsip-prinsip tersebut termasuk pilihan Perlawanan dalam menghadapi pendudukan Israel dan persatuan Dunia Islam dengan Poros Perlawanan untuk membela Palestina yang terjajah dan tempat-tempat suci Islam, seperti Masjid Al Aqsa, "hingga penjajah dikalahkan dan dibasmi dari tanah kami dan negara kami yang merdeka dengan kedaulatan penuh dan al-Quds sebagai ibu kotanya."
Baru-baru ini, Israel mengaku telah menawarkan Sinwar jalan pelarian yang aman keluar dari Gaza sebagai imbalan sandera. Namun, hingga kini Hamas tidak menjawab tawaran tersebut.
REUTERS | AL MAYADEEN
Pilihan Editor: Jika AS Masih Terus Memveto, Bagaimana Peluang Palestina Menjadi Anggota Penuh PBB?