Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diburu Rezim, Eks Kandidat Presiden Venezuela Dapat Suaka di Spanyol

Reporter

image-gnews
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan mitranya dari Venezuela, Nicolas Maduro, di Kremlin, Moskow, Rusia, pada 25 September 2019. Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan mitranya dari Venezuela, Nicolas Maduro, di Kremlin, Moskow, Rusia, pada 25 September 2019. Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan kandidat presiden Venezuela, Edmundo Gonzalez Urrutia, telah meninggalkan negaranya dan memperoleh suaka di Spanyol, kata Wakil Presiden Spanyol Delcy Rodriguez seperti dilansir India Today pada Ahad 8 September 2024.

"Hari ini, Sabtu 7 September, anggota oposisi Edmundo Gonzalez Urrutia meninggalkan Venezuela, secara sukarela berlindung selama beberapa hari di kedutaan Kerajaan Spanyol di Caracas, meminta suaka politik dari pemerintah Spanyol," kata Rodriguez di Telegram.

Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares memposting di X pada Sabtu malam, mengatakan Madrid menanggapi permintaan Gonzalez."Edmundo Gonzalez telah lepas landas dari Caracas menuju Spanyol dengan pesawat Angkatan Udara Spanyol,"

Pada Selasa, Kantor Kejaksaan Agung Venezuela mengumumkan bahwa Pengadilan Negeri Venezuela telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Edmundo Gonzalez, 75 tahun, mantan kandidat presiden dari oposisi Persatuan Kanan yang tidak hadir sebanyak tiga kali untuk memberikan kesaksian setelah memperoleh surat pemanggilan.

Kantor Kejaksaan Agung sedang menyelidiki publikasi data hasil pemungutan suara oposisi di situs daring yang berjalan paralel dengan hasil resmi pemilihan presiden oleh komisi pemilihan, serta dugaan hasutan kekerasan jalanan.

"Venezuela telah memberikan perintah perlindungan yang diperlukan (untuk meninggalkan negara) demi ketenangan dan perdamaian politik di negara ini. Ini menegaskan penghormatan terhadap Hukum yang membimbing Republik Bolivarian Venezuela dalam tindakannya di panggung internasional," tambah wakil presiden.

Pemilihan presiden di Venezuela diadakan pada 28 Juli, dan keesokan harinya Dewan Pemilihan Nasional menyatakan Nicolas Maduro sebagai presiden terpilih untuk periode 2025-2031.

Menurut dewan pemilihan, Maduro memperoleh 51 persen suara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keesokan harinya, protes meletus di Venezuela, dan bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa dimulai di Caracas, di mana mereka mulai melempar batu dan bom molotov ke arah petugas keamanan.

Menurut kantor kejaksaan, lebih dari 2.000 orang telah ditahan terkait kasus perusakan infrastruktur negara, hasutan kebencian, dan terorisme.

Sebelumnya pada Sabtu, pemerintah Venezuela mencabut izin Brasil untuk mewakili kepentingan Argentina di negara tersebut, termasuk mengelola kedutaan tempat enam tokoh oposisi berlindung.

Venezuela memutuskan hubungan dengan Argentina setelah pemilihan presiden. Brasil, seperti Kolombia dan Meksiko, telah meminta pemerintah Venezuela untuk mempublikasikan hasil lengkap pemungutan suara tersebut.

Pilihan Editor: AS Sita Pesawat Presiden Venezuela karena Melanggar Sanksi

REUTERS | INDIA TODAY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perjalanan Karier Jorge Martin Juara MotoGP Mandalika 2024

3 hari lalu

Perjalanan Karier Jorge Martin Juara MotoGP Mandalika 2024

Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin juara MotoGP Mandalika 2024. Begini perjalanan kariernya.


Dukung Palestina, 200 Serikat Pekerja Spanyol Gelar Aksi Mogok

6 hari lalu

Seorang pria memegang bendera Palestina ketika orang-orang meneriakkan slogan-slogan untuk mendukung warga Palestina selama protes yang diselenggarakan oleh Madrid Critical Pride Platform (Orgullo Critico Madrid) yang mempromosikan platform alternatif terhadap acara resmi World Pride, yang menurut mereka menstereotipkan hak-hak LGBTI, di Madrid  , Spanyol, 28 Juni 2024. REUTERS/Juan Medina
Dukung Palestina, 200 Serikat Pekerja Spanyol Gelar Aksi Mogok

Aksi mogok untuk mendung Palestina ini terbesar yang pernah dilakukan serikat-serikat buruh Spanyol


Presiden Meksiko Tolak Undang Raja Spanyol karena Pernah Dijajah 500 Tahun Lalu

7 hari lalu

Kandidat presiden dari partai MORENA yang berkuasa, Claudia Sheinbaum, melambaikan tangan saat rapat penutupan kampanyenya di Zocalo Square, saat ia berdiri bersama calon wali kota Mexico City dari partai MORENA Clara Brugada dan Koordinator Umum kampanye kepresidenan Sheinbaum Mario Delgado, di Mexico City, Meksiko, 29 Mei , 2024. REUTERS/Raquel Cunha
Presiden Meksiko Tolak Undang Raja Spanyol karena Pernah Dijajah 500 Tahun Lalu

Meksiko menolak mengundang Raja Spanyol karena tak mau minta maaf atas penjajahan yang dilakukan 5 abad silam.


PM Denmark: Solusi Dua Negara Harus Dipaksakan Jika Tak Kunjung Terwujud

8 hari lalu

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen berbicara selama kebaktian Parlemen Denmark untuk memperingati satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, di Gereja Holmen di Kopenhagen, Denmark 24 Februari 2023. Ida Marie Odgaard/Ritzau Scanpix/via REUTERS
PM Denmark: Solusi Dua Negara Harus Dipaksakan Jika Tak Kunjung Terwujud

PM Denmark Mette Frederiksen menegaskan solusi dua negara mungkin harus dipaksakan agar konflik Israel-Palestina berakhir


Missouri Eksekusi Mati Tahanan Muslim Meski Diprotes Jaksa

9 hari lalu

Marcellus Williams. REUTERS/Missouri Department of Corrections
Missouri Eksekusi Mati Tahanan Muslim Meski Diprotes Jaksa

Missouri mengeksekusi mati seorang tahanan Muslim, Imam Marcellus Khalifah Williams, meski diprotes jaksa yang menuntut kasusnya


Pemimpin Dunia Bertemu dalam Sidang Umum PBB ke-78, Bahas Krisis Gaza hingga Haiti

10 hari lalu

Resolusi disahkan atas permohonan keanggotaan penuh Palestina pada Sidang Darurat Majelis Umum PBB setelah 143 negara anggota PBB menyatakan mendukung, 9 negara menentang dan 25 lainnya abstain.
Pemimpin Dunia Bertemu dalam Sidang Umum PBB ke-78, Bahas Krisis Gaza hingga Haiti

Para pemimin dunia akan menghadiri Sidang Umum PBB ke-79 yang membahas krisis Gaza, Ukraina hingga Haiti


Mengenal Rafaelson, Pesepak Bola Naturalisasi untuk Timnas Vietnam

11 hari lalu

Rafaelson Bezerra Fernandes. Instagram
Mengenal Rafaelson, Pesepak Bola Naturalisasi untuk Timnas Vietnam

Rafaelson mengajukan permohonan kewarganegaraan Vietnam sejak Agustus 2024


Peraturan Hotel Baru di Spanyol Berisiko Melanggar Privasi Wisatawan

12 hari lalu

Ilustrasi hotel di Pulau Canary, Spanyol. Sumber: Reuters
Peraturan Hotel Baru di Spanyol Berisiko Melanggar Privasi Wisatawan

Pelaku industri perhotelan di Spanyol meminta pemerintah setempat membatalkan peraturan tersebut


Kota di Spanyol Ini akan Memutus Pasokan Air dan Listrik ke Rumah-rumah yang Disewakan ke Turis

14 hari lalu

Warga berolahraga di tepi pantai Palma de Mallorca setelah kebijakan lockdown dilonggarkan, di San Sebastian, Spanyol, 2 Mei 2020. REUTERS/Vincent West
Kota di Spanyol Ini akan Memutus Pasokan Air dan Listrik ke Rumah-rumah yang Disewakan ke Turis

Pariwisata yang berlebihan membuat harga sewa properti dianggap mahal sehingga tidak terjangkau oleh warga pulau wisata di Spanyol itu


Gazalba Saleh Bantah Tuntutan Jaksa KPK Soal Penemuan Batu Permata di Kebun: Itu Tidak Mustahil

16 hari lalu

Terdakwa Hakim MA nonaktif, Gazalba Saleh, setelah mengikuti sidang pembacaan surat amar tuntutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 5 September 2024. Jaksa Penuntut Umum KPK menuntut terdakwa Gazalba Saleh, pidana penjara badan selama 15 tahun dan pidana denda Rp.1 miliar subsider pidana kurungan selama 6 bulan serta pidana tambahan membayar uang pengganti sebesar 18 .000 Dolar Singapura dan Rp.1,58 miliar, terbukti secara sah bersalah dan meyakinkan menurut hukum melakukan Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang terkait perkara suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung RI. TEMPO/Imam Sukamto
Gazalba Saleh Bantah Tuntutan Jaksa KPK Soal Penemuan Batu Permata di Kebun: Itu Tidak Mustahil

Tidak hanya itu, Gazalba Saleh turut menyinggung tim sepak bola Argentina yang berhasil dikalahkan oleh tim sepak bola Indonesia.